Jaga Keseburan Tanah, Tim Unigoro Buat 400 Lubang Biopori
halopantura.com Bojonegoro – Tim Sekolah Lapang Pertanian (SLP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro melakukan gerakan pembuatan lubang 400 biopori di sawah milik petani peserta SLP di Desa Brabowan, Kecamatan Gayam.
Pembuatan biopori di sawah petani tersebut dilakukan untuk mengembalikan kesuburan tanah guna memaksimalkan produktifitas lahan pertanian di desa tersebut. Biopori diharapkan dapat meningkatkan infiltrasi air hujan ke dalam tanah dan meningkatkan jumlah cadangan air di dalam tanah, terlebih lahan persawahan di Kecamatan Gayam sering mengalami kekeringan.
Ketua LPPM Universitas Bojonegoro, Laily Agustina Rahmawati, mengatakan, kegiatan penanaman 400 biopori ini nantinya akan dilakukan di seluruh desa yang ada di Kecamatan Gayam, dan untuk kegiatan hari ini dimulai di Desa Brabowan.
“Untuk penanaman biopori sawah kita mulai di Desa Brabowan, karena di sini sudah banyak lahan yang panen sehingga bisa dipasangi biopori, selanjutnya kita juga akan melakukan penanaman di Mojodelik, Gayam dan Bonorejo,” ujar Dosen Fakultas Pertanian Unigoro itu, Senin, (5/3/2018).
Ia juga menjelaskan, biopori yang dipasang berasal dari bahan baku bambu, selain untuk menghemat biaya, penggunaan bambu sebagai bahan utama dinilai lebih ramah lingkungan dan mudah didapatkan.
Sementara itu, Dra. Murtiasih Fatimah dari Dinas Lingkungn Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro mengatakan, pihaknya sangat mensupport pihak LPPM Universitas Bojonegoro yang menjadi motor penggerak terkait pemasangan teknologi biopori di Kecamatan Gayam.
“Penerapan teknologi biopori dari Unigoro ini sangat bagus dan merupakan langkah maju untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan di lahan persawahan, kita sangat mendukung dan kami siap membantu untuk meminjamkan alat pembuatan lubang resapan biopori ini,” ungkapnya. (luh/roh)