Jaga Keutuhan Negara, Anggota Fraksi Demokrat Sosialisasi Empat Pilar
halopantura.com Jombang – Anggota Fraksi DPR/MPR RI, Guntur Sasono menggelar sosialisasi tentang empat pilar di Balai Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang Kota, Jumat (4/5/2018).
Acara itu dihadir Dian Ayunita Prasstumi angota DPRD Jombang Dapil l, Kepala Desa beserta perangkat desa serta warga Pulo Lor dan sejumlah tamu undangan.
Dian Ayunita Prasstumi, anggota partai Demokrat Jombang dalam sambutannya menjelaskan, dalam rangka sosialisasi empat pilar MPR RI adalah untuk mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu juga memperkuat nilai nilai dan norma kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
“Kehadiran Pak Guntur tentunya sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang pancasila. Dengan kehadiran Pak Guntur, masyarakat yang hadir disini juga bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung,” terang Ayun Sapaan akrabnya.
Sementara itu, Anggota Guntur Sasono menjelaskan, kehadirannya di Desa Pulo Lor, Kecamatan Jombang untuk memberikan pemahaman tentang berkehidupan berbangsa dan Bernegara.
“Saya melaksanakan tugas sebagai ketua Fraksi MPR RI Partai Demokrat untuk memberikan pemahaman tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara kepada masyarakat,” kata Guntur Sasono.
Berbicara tentang bangsa dan negara, kata Guntur, jangan mengkedepankan kepentingan partai. Meskipun ia merupakan dari Partai Demokrat, namun jika negara memanggil dirinya, maka siap dan meninggalkam partai.
“Negara diatas segala-galanya. kalau negara memanggil saya, maka partai saya tinggalkan partai. Itu komitmen saya,” tegas anggota DPR RI tiga periode ini.
Ia mengatakan, sekarang banyak yang alergi politik. Padahal, berdirinya suatu negara harus ada parpol (Partai Politik).
“Berdirinya negara ada tiga, yakni punya wilayah, punya penduduk, dan punya pemerintahan. Nah, pemerintahan itu dibangun melalui parpol,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Empat pilar MPR RI merupakan satu satunya penguat pondasi masyarakat dalam bernegara. Upaya pemahaman sejarah oleh Warga negara merupakan bagian dari usaha menempatkan bangsa dalam konteks perubahan zaman yang terus berlangsung.
“Sehingga sumber sumber sejarah akan dapat dijadikan sebagai pemersatu dan pengikat identitas bangsa di tengah perkembangan hubungan dunia Internasional,” ucapnya.
Selain itu lanjut Guntur, setiap warga negara harus mengetahui gambaran sejarah negara. Sehingga negara berkewajiban untuk sejauh mungkin memperkenalkan visi kesejarahan dan memberikan gambaran tentang sebuah sejarah nasional yang dapat dipahami dari generasi ke generasi.
“Melalui penegasan kesejarahan nasional, sebagai identitas bangsa akan terus terpilih dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkas Guntur Sasono. (fin/roh)