Jelang Lebaran, Polres Bojonegoro Himbau Waspadai Peredaran Uang Palsu
halopantura.com Bojonegoro – Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu S Bintoro, memastikan hingga saat ini di wilayah hukum Polres Bojonegoro belum diterima adanya laporan peredaran uang palsu (upal). Namun demikian, meskipun belum ada laporan adanya peredaran uang palsu, masyarakat Bojonegoro dihimbau untuk lebih waspada.
Menurut Kapolres, peredaran uang palsu biasanya marak terjadi ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Terutama pemilik warung, pasar tradisional, pom bensin harus waspada terhadap peredaran upal di saat mendekati lebaran,” imbau Kapolres, Sabtu (17/06/2017).
Beberapa hal yang harus dilakukan jika menerima uang baru, lanjut Kapolres, harus dilihat, diterawang dan diraba. Sebab, biasanya menjelang lebaran juga banyak beredar uang baru. Banyak juga jasa penukar uang emisi baru dadakan, yang nenerima penukaran uang di jalan-jalan umum.
Selain itu, melalui media ini Kapolres juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat, apabila mengetahui atau menemukan adanya peredaran uang palsu, segera laporkan pada kepolisian terdekat atau ke Polres Bojonegoro, agar nantinya aparat dapat segera bertindak guna mencegah peredaran uang palsu tersebut sekaligus menemukan para pelaku yang mengedarkan uang palsu.
“Laporkan jika mengetahui atau menemukan adanya peredaran uang palsu,” pungkas Kapolres.
Sementara, Bank Jatim Kantor Cabang Bojonegoro, sebagai wakil Bank Indonesia untuk wilayah Bojonegoro, menyediakan sebanyak Rp 65 miliar uang emisi baru yang disiapkan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Bank Jatim menjadi salah satu wakil Bank Indonesia, sebagai penyalur uang emisi baru ke bank-bank lain seperti BNI, BRI, Mandiri, Mega dan Panin.
Penyelia Nasabah dan Teller Bank Jatim, Elok Wahyuningsih, mengungkapkan, jumlah Rp 65 miliar tersebut sudah mencakup permintaan dari 6 bank lainnya.
“Kami mulai melayani penukaran uang emisi baru mulai pecahan dua ribu sampai seratus ribu,” terang Elok. (luh/roh)