Jelang Libur Natal, Bahan Kebutuhan Pokok di Jombang Mulai Naik

halopantura.com Jombang – Sejumlah kebutuhan bahan pokok dapur di pasar tradisional, Kabupaten Jombang, Jawa Timur harganya naik menjelang libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di musim hujan ini.

Terpantau, harga Wortel yang sebelumnya Rp5 ribu, naik menjadi Rp8 ribu per kilogram. Kubis/kol sebelumnya Rp6 ribu, naik menjadi Rp10 ribu per kilogram.

Kemudian harga cabai rawit yang sebelumnya di kisaran Rp22 ribu, naik menjadi Rp40 ribu per kilogram. Begitu pun cabai besar yang sebelumnya Rp40 ribu naik menjadi Rp55 ribu per kilogram.

Tak hanya itu, harga kebutuhan dapur lainnya yang naik adalah Tomat dan Telur. Harga Tomat naik Rp3 ribu dari awalnya Rp8 ribu menjadi Rp11 ribu per kilo gram.

Sedangkan harga telur Rp18 ribu, kini naik menjadi Rp27 ribu per kilogram. Harga cabai kering naik Rp5 ribu, dari yang sebelumnya Rp55 ribu menjadi Rp60 ribu per kilogram.

“Saat ini, rata-rata harganya naik semua mas,” kata Siti (45) pedagang kebutuhan pokok di Pasar Citra Niaga, Kabupaten Jombang, Sabtu (19/12/2020).

Siti mengatakan kenaikan harga sembako tersebut sudah berlangsung selama satu mingguan. Selain harganya naik, ia juga mengaku kesulitan mencari barangnya.

“Harganya naik, kita juga ikut naik, ya biar tidak rugi. Kurang lebih Ini sudah satu Minggu,” katanya.

Pedagang sembako di pasar Pon, Ilmi yang menyebut rata-rata kenaikan harga terjadi pada pembelian setiap kilogram-nya.

Ia menduga harga kebutuhan dapur mulai merangkak naik karena pengaruh cuaca musim hujan yang membuat petani kesulitan memamen.

“Penyebabnya mungkin karena musim hujan, sehingga mengalami kesulitan untuk panen. Kalau saya ambil bahan pokok dari Pare, Kediri. Stok saya kurangi biar tidak rugi,” ujarnya.

Ia memperkirakan, kenaikan itu bakal terjadi hingga menjelang pergantian tahun, dan setelah itu berangsur-angsur turun.

“Ya kemungkinan setelah tahun baru harganya akan turun kembali,” dia mengakhiri.

Seorang pembeli, Sri Endang mengeluhkan atas kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut. Terlebih, masa pandemi COVID-19 ini, ekonomi keuangan keluarga tidak stabil.

“Kalau harga naik, ya otomatis uang kebutuhan belanja membengkak. Sekarang apa-apa serba sulit, terlebih ini masih pandemi corona,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jombang, Bambang Nurwijanto mengatakan pihaknya masih terus melakukan pemantauan harga-harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar.

“Kita masih memantau. Kalau kenaikan saat ini masih dalam batas kewajaran,” katanya dihubungi melalui telepon.

Bambang menambahkan pihaknya bersama dinas terkait menggandeng Provinsi Jawa Timur serta supliyer untuk melakukan operasi pasar. Ia belum bisa memastikan pelaksanaannya karena melakukan koordinasi terlebih dulu.

“Ya kita gandeng supliyer dan pihak provinsi untuk melakukan operasi pasar. Nanti saya kabari,” pungkasnya. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan