Jelang Pemilu 2024, Tim Percepatan Penurunan Stunting Tuban Digerojok Anggaran Puluhan Miliar

halopantura.com Tuban – Bupati Aditya Halindra Faridzky, tengah menggenjot anggaran untuk percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Tuban menjelang Pemilu 2024. Alokasi anggaran itu tidak main-main mencapai puluhan miliar

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tuban, merupakan Aulia Hany Mustikasari. Dimana, Hany panggilan akrabnya merupakan saudara perempuan pertama dari Bupati Aditya Halindra Faridzky.

Sosok Hany ini juga tengah menjadi bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Provinsi Jatim dari Partai Golkar di Pemilu 2024. Lalu berbagai kegiatan telah dilakukan untuk melalukan percepatan penurunan angka stunting di bumi Ronggolawe Tuban ini.

Bupati Tuban menyatakan Pemkab Tuban berkomitmen melakukan percepatan penurunan stunting secara terintegrasi. Komitmen tersebut diwujudkan dengan penambahan anggaran untuk percepatan penurunan stunting.

Ia mengaku jika pada tahun 2022 dialokasikan anggaran sebesar 51,1 miliar rupiah, maka Pemkab Tuban menambah anggaran percepatan penurunan stunting menjadi 72,99 miliar rupiah atau naik sekitar 42,7 persen di tahun 2023.

“Anggaran tersebut terserap untuk berbagai kebijakan lintas OPD terkait,” ungkap Bupati dalam acara puncak festival Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) Kabupaten Tuban, Selasa (22/08/2023)

Ia menekankan penurunan stunting di Kabupaten Tuban harus ditangani oleh semua pihak. Oleh sebab itu, edukasi perihal pencegahan stunting harus terus dimasifkan.

Tidak hanya itu, Kabupaten Tuban yang memiliki hasil laut beraneka ragam didukung potensi ikan hasil budi daya tambak hendaknya dapat dimaksimalkan. Sehingga masyarakat Tuban, khususnya ibu-ibu, dapat mengolah hasil perikanan sesuai dengan kreativitas maupun selera masing-masing.

“Ini agar menarik minat anak untuk mengonsumsi ikan setiap hari,” tambah Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tuban itu.

Salah satu terobosan untuk menurunkan angka stunting dengan menggelar Festival Gemarikan. Kegiatan tersebut diyakini Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, Eko Julianto, mampu untuk meningkatkan status gizi bagi anak.

Sekaligus ia menyampaikan sebagai akselerasi percepatan penanganan stunting di Kabupaten Tuban. Dengan meningkatnya konsumsi ikan diharapkan mendongkrak peningkatan kesadaran gizi di masyarakat, utamanya ibu dan anak-anak.

“Sebelumnya, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Gemarikan dan pembagian paket Gemarikan di 20 kecamatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dari Kemenkes RI, angka stunting di Kabupaten Tuban pada tahun 2022 sebesar 24,9 persen. Angka tersebut masih di atas prevalensi Jawa Timur sebesar 19,2 persen maupun nasional sebesar 21,6 persen.

Kondisi ini menyebabkan Kabupaten Tuban berada di peringkat 8 tertinggi prevalensi balita stunting di provinsi Jawa Timur.

Baca juga : Bupati Tuban Tak Ambil Pusing Soal Tudingan Hibah Bansos Jadi Ajang Kampanye Pemilu 2024

Baca juga : Camat Kerek Salah Baca Teks Pancasila, Ketua PP Tuban: Sangat Memalukan

Sejumlah faktor penyebab tingginya stunting, di antaranya kurangnya pemahaman masyarakat perihal makanan bergizi kepada anak. Lalu, ketidakmampuan masyarakat membeli bahan makanan dan tempat tinggal tidak layak (tidak memiliki sanitasi yang baik) menjadi permasalahan lain yang harus ditemukan solusinya secepat mungkin. (rohman)

1 Komentar
  1. […] Jelang Pemilu 2024, Tim Percepatan Penurunan Stunting Tuban Digerojok Anggaran Puluhan Miliar […]

Tinggalkan Balasan