Jumlah Penderita HIV/AIDS di Bumi Wali Tuban Capai 1048 Orang
halopantura.com Tuban – Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban mengungkapkan jumlah Penderita HIV/AIDS hingga akhir tahun 2017 tercatat 1048 orang dari jumlah penduduk Tuban sekitar 1,2 juta orang. Sebagian besar penderita itu dialami ibu rumah tangga.
Hal itu diungkapkan dr. Bambang Priyo Utomo Kepala Dinas Kesehatan Tuban, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-54 dan Hari Aids sedunia, dilaksanakan di Rest Area Tuban, Jumat, (30/11/2018).
“Hingga akhir tahun 2017 ini, tercatat sebanyak 1048 orang terdeteksi HIV,” tegasnya.
Sementara itu, pada tahun 2018 Dinkes mencatat ada 75 Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) baru dan sudah mengikuti proses pengobatan. Dari total jumlah ODHA, sebagian besar berasal dari ibu rumah tangga.
“Dinkes Tuban juga mencatat hanya 214 ODHA yang rutin minum obat Antiretroviral (ARV). Oleh karena itu, masyarakat harus terus di edukasi tentang bahaya penyakit tersebut,” ungkapnya.
Untuk menurunkan jumlah penderita, Bambang Priyo menambahkan Dinkes Tuban telah berupaya secara optimal memfasilitasi masyarakat yang ingin melakukan tes maupun pengobatan.
“Tes pengobatan bisa di RSUD dr. R. Koesma Tuban, Puskesmas Soko, Puskesmas Semanding, dan Puskesmas Tambakboyo,” terangnya.
Dengan kondisi jumlah penderita AIDS itu, Wabup Tuban, Noor Nahar Hussein, mengajak masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif terhadap penderita HIV-AIDS.
“Diskriminasi terhadap ODHA yang acap kali dilakukan, juga harus segera dihentikan,” jelas Wabup Tuban.
Selain itu, peningkatan jumlah masyarakat yang terdeteksi HIV dan AIDS harus mendapatkan perhatian serius. Hal ini termasuk fenomena gunung es karena masih banyak masyarakat yang belum melakukan tes sehingga tidak dapat diketahui secara jelas jumlah pastinya.
“Menyikapi permasalahan tersebut, masyarakat juga harus diberikan pemahaman secara detail mengenai HIV dan AIDS agar tidak terjadi kesalahpahaman,” terang Wabup kelahiran asal Rengel.
Lebih lanjut Wabup menghimbau kepada Dinkes Kabupaten Tuban untuk bekerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-sama mewaspadai penyebaran HIV-AIDS dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Bila terdapat warga sekitar yang sudah terjangkit, perlu mendapat dukungan dan motivasi untuk intens menjalani pengobatan.
“Meski tidak seratus persen bisa sembuh tetapi bisa menekan perkembangan penyakit. Harus rutin minum obat Antiretroviral (ARV), tegas Wabup. (rohman)