Kakek di Jombang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kebun Duren
halopantura.com Jombang – Seorang kakek Tukiman (64), ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di lahan kebun durian milik tetangganya di Kabupaten Jombang. Lelaki itu diduga nekat bunuh diri karena tidak kuat masalah ekonomi, Senin (31/10/2022).
Sepekan terakhir, petani asal Dusun Gondang RT 6, RW 2, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang itu sering menyendiri.
Menurut Kapolsek Wonosalam Jombang, AKP Hariyono, Kakek Tukiman ditemukan oleh tetangganya bernama Tui (60) saat melintas di lokasi kejadian sekitar pukul 06.30 WIB.
“Ketika melintas di lahan kebun milik Ngadi, Tui melihat Tukiman sudah menggantung di pohon durian dengan tali tampar terikat di lehernya,” kata Hariyono.
Tukiman, kata Hariyono, kondisinya saat itu sudah tidak bernyawa. Sontak Tui panik lalu memberitahukannya kepada perangkat desa setempat dan juga pihak keluarga Tukiman.
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Wonosalam, Jombang. Sejurus kemudian, polisi meluncur ke tempat bunuh diri itu.
“Setelah ada laporan, kami langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” katanya.
Di lokasi kejadian, petugas juga menghimpun keterangan sejumlah saksi, termasuk juga keluarga korban. Sedangkan tim identifikasi Polres Jombang memeriksa jasad kakek 64 tahun tersebut.
“Dari hasil pemeriksaan di TKP oleh tim identifikasi Satreskim Polres Jombang dan pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya luka atau bekas penganiayaan,” kata mantan Kasihumas Polres Jombang ini.
Dugaan awal, Hariyono menyebut, penyebab kematian kakek Tukiman karena terjerat tali tampar di leher sehingga tidak bisa bernafas hingga nyawanya melayang.
“Murni meninggal dunia karena gantung diri dengan menggunakan tali tampar,” ujarnya menandaskan.
Dari keterangan istri dan anaknya Tukiman, dikatakan Hariyono, akhir-akhir ini korban sering menyendiri. Tukiman diduga sedang ada masalah ekonomi, sehingga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Ia menambahkan, pihak keluarga menerima kejadian tersebut dan tidak menghendaki adanya autopsi di RSUD Kabupaten Jombang.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban dimakamkan pihak keluarganya,” pungkasnya. (fin/roh)