Kakek di Madiun Tewas Usai Tak Hiraukan Bel Kereta Api

halopantura.com Madiun – Seorang kakek berusia lanjut di Madiun tewas tertabrak kereta api (KA) di jalur KA antara Saradan – Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Sabtu, (12/11/2022).

Kakek yang meninggal dunia tertemper kereta api Sancaka itu bernama Yahman (90) warga Dusun Kopen, Desa Sidorejo RT 17 RW 05, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

“Benar, kami telah terima informasi dari pusat pengendali perjalanan KA Madiun bahwa KA Sancaka tertemper orang di jalur antara Saradan – Caruban sekitar jam 10.45 WIB,” kata Manager Humas KAU Daop 7 Madiun, Supriyanto, Sabtu (12/11/2022) sore.

Ia menjelaskan, kronologi kejadian bermula Kereta api Sancaka relasi Surabaya Gubeng- Yogyakarta hendak melintas di lokasi kejadian melihat ada orang pria di jalur KA.

Masinis Kereta Sancaka pun beberapa kali memberi tanda semboyan 35 (bel lokomotif) agar orang itu menghindar sebab kereta api akan melintas.

“Namun orang itu tidak merespon, sehingga menemper KA Sancaka yang melaju di lokasi kejadian,” ujar Supriyanto.

KA Sancaka berhenti luar biasa di stasiun Caruban untuk dilakukan pemeriksaan kondisi lokomotif serta rangkaian KA dan melaporkan kejadian ke petugas stasiun.

Menerima laporan, Polsuska dan sekuriti menuju ke lokasi, untuk mengamankan jalur dan mencari orang tersebut, dan ditemukan dalam kondisi luka parah (meninggal dunia).

Polsuska menghubungi Polsek Mejayan untuk proses evakuasi korban. Tim inafis Polres Madiun membawa jenazah korban ke RSUD Panti Wayulo Caruban untuk divisum.

Berdasarkan informasi yang didapat, korban yang tewas merupakan seorang yang sudah tunarungu (tuli). Sebelum tertabrak kereta Sancaka, korban mondar-mandir di rel KA.

Korban merupakan relawan yang membantu menyeberangkan kendaraan di perlintasan kereta api berpalang pintu di Dusun Bungkus, Desa Kaligunting, Mejayan.

Atas kejadian itu, pihak KAI mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sepanjang jalur KA, dan selalu berhati-hati saat berada dekat jalur KA.

“Karena kereta api berkecepatan tinggi dan tidak bisa berhenti mendadak. Sudah cukup banyak korban jiwa akibat kurang waspada dan berhati-hati saat berada dekat jalur KA,” tandas Supriyanto mengimbau. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan