Kandang Terbakar, 1 Ekor Kambing Mati Terpanggang
halopantura.com Nganjuk – Sebuah kandang milik Agung Siswandi di Kelurahan Cangkringan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terbakar. Akibatnya, satu ekor kambing mati terpanggang, Selasa (23/8/2022).
Pemicu kebakaran kandang milik pria 47 tahun itu diduga karena anak korban yang bermain api di sekitar lokasi. Beruntung tidak ada korban dalam insiden kebakaran kandang kambing tersebut.
“Korban jiwa nihil, hanya kerugian materil saja,” kata kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Nganjuk, Sujito, Rabu pagi, (24/8/2022).
Awal peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Sebelum kejadian, menurut Sujito, anak dari pemilik kandang kambing bermain korek api di sekitar kandang.
Awalnya, Anak dari pemilik kandang sedang bermain korek api di dekat kandang, tanpa disadari api mengenai tumpukan jerami,” kata Kadis Damkar dan Penyelamatan.
Dari situ, api dengan cepat membesar dan membakar bangunan kandang yang berisi kambing. Warga yang mengetahui terkadi kebakaran, berupaya untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Rupanya, upaya pemadaman manual kalah cepat dengan kobaran api yang kala itu angin berhembus kencang. Lantas, warga setempat melaporkan ke petugas pemadam kebakaran.
“Setelah kami menerima laporan, Satu unit mobil damkar dan personel langsung ke lokasi yang dilaporkan,” ucap Sujito.
Setibanya di lokasi kebakaran, Sujito bilang, petugas langsung menyemprotkan air ke arah kobaran api. Petugas juga melakukan pembasahan di sekitar. Tak lama berselang, si jago merah berhasil dijinakkan.
“Tidak ada kendala saat memadamkan api yang membakar kandang tersebut,” ujarnya.
Meski tidak ada korban jiwa maupun luka, namun satu ekor kambing ternak di dalam kandang tak terselamatkan. Kambing itu mati terpanggang api yang membara.
Sujito menambahkan, dugaan sementara penyebab kebakaran di kandang kambing karena pemilik atau orangtua lalai dalam pengawasan terhadap anaknya.
Yakni membiarkan anak bermain korek api di dekat benda atau barang mudah terbakar tanpa dilakukan pengawasan. Kejadian itu, hendaknya menjadi pelajaran bagi orang lainnya.
“Penyebab Kebakaran kelalaian pengawasan terhadap anak,” pungkas Sujito. (fin/roh)