Kapolres Tuban Ingatkan Petani Terkait Bahaya Basmi Hama Tikus Melalui Aliran Listrik

halopantura.com Tuban – Kasus petani meninggal dunia gara-gara tersetrum listrik jebakan tikus sudah terjadi beberapa kali di Kabupaten Tuban dalam sebulan ini. Melihat hal itu, Kapolres Tuban AKBP Darman angkat bicara dan memberikan imbauan kepada petani agar berhati-hati agar kasus serupa tidak terulang.

“Pesan saya harus hati-hati,” pesan Kapolres Tuban usai mengikuti kegiatan simbolis penyerahan dosis vaksin dalam rangka Gebyar Percepatan Vaksinasi di halaman Pemkab Tuban, Selasa, (29/6/2021).

Ia menjelaskan sudah memerintahkan ke masing-masing jajaran polsek agar memberikan imbauan kepada masyarakat atau petani agar tidak keluar malam khususnya di area sawah yang ada aliran listrik jebakan tikus. Sebab, kondisi tersebut sangat berbahaya bagi masyarakat atau petani.

“Resikonya terlalu tinggi (menggunakan aliran listrik untuk jebakan tikus, red) dan mungkin tidak ada jalan lain bagi petani dengan harapan tanamannya tidak dimakan tikus,” terang mantan Kapolres Sumenep itu.

Lebih lanjut, Polres Tuban menegaskan kalau bisa para petani dalam membasmi hama tikus tidak menggunakan aliran listrik. Lebih baik kelompok tani secara rutin melakukan perburuan hama tikus atau yang disebut gropyokan dan lainnya.

“Lebih baik kelompok tani melakukan perburuan hama tikus secara bersama-sama. Itu lebih baik agar tidak ada korban lagi,” terang Kapolres Tuban.

Sebatas diketahui, beberapa hari kemarin ada seorang petani ditemukan meninggal dunia setelah kesetrum jebakan tikus di area sawah di Dusun Karangasem, Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Minggu pagi, (27/6/2021).

Korban meninggal itu adalah Kasman (53) salah satu warga desa setempat. Ia meninggal dunia dengan luka terbuka akibat tersengat aliran listrik.

“Seorang laki-laki meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik jebakan hama tikus di sawah,” ungkap Iptu Dean Tommy Rimbawan, Kapolsek Rengel, Polres Tuban. (rohman)

Tinggalkan Balasan