Kekeringan Air Bersih di Bumi Wali Tuban Belum Berakhir, Diprediksi Sampai November
halopantura.com Tuban – Kekeringan air bersih di beberapa wilayah Kabupaten Tuban terus berlanjut. Kali ini, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban kembali melakukan droping air buat warga terdampak, Senin, (3/9/2018).
Kali ini petugas melakukan droping air bersih sebanyak dua tangki ke Desa Maindu dan Nguluhan yang keduannya masuk Kecamatan Montong. Droping air itu atas permintaan warga terdampak lantaran masih kesulitan mendapatkan air bersih.
“Kita masih melakukan droping air bersih kepada warga,” kata Joko Ludiono, Kepala Pelaksana BPBD Tuban.
Droping air bersih yang dilakukan petugas itu langsung diserbu masyarakat yang telah antri untuk mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Tak hanya itu, anak kecil dan ibu-ibu juga ikut antri untuk mengambil air.
Selain itu, kekeringan di wilayah Tuban di prediksikan akan berakhir sampai awal bulan Nopember 2018 mendatang. Hal itu berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah Tuban.
“Menurut prediksi BMKG khusus wilayah Tuban awal musim hujan diperkirakan masuk pada awal bulan Nopember 2018. Sehingga droping air bersih masih kita lakukan sesuai dengan jadwal droping,” ungkap Joko Ludiono.
Upaya untuk mengatasi kekurangan air bersih buat warga terdampak, Pemkab Tuban setiap hari melakukan distribusi air bersih di desa-desa terdampak. Setiap hari minimal dua tangki air bersih di kirim buat warga terdampak.
“Saat ini jadwal droping air bersih buat masyarakat masuk gelombang 4,” terang mantan Camat Grabagan itu.
Sebatas di ketahui, tercatat ada sebanyak 28 desa terdampak kekeringan air bersih dari sembilan Kecamatan sampai dengan awal bulan September 2018 ini.
Meliputi Kecamatan Semanding ada 7 desa, Grabagan 3 desa, Kerek 2 desa, Senori 8 desa, Bangilan 2 desa, Parengan 6 desa, Jatirogo satu desa, Montong 2 desa, dan Soko ada satu desa. (rohman)