Kelalaian Pertamina Diduga Picu 10 Hektar Lahan Kilang Minyak Tuban Terbakar

halopantura.com Tuban – Kebakaran hebat yang terjadi di lahan Pertamina Kilang Minyak Tuban disinyalir ada unsur kelalaian dari internal perusahaan. Sebab, kebakaran tersebut sempat tidak dilaporkan petugas pemadam kebakaran hingga api membesar dan melalap ribuan tumpukan kayu jati di lokasi kejadian.

Pasca kejadian itu, sejumlah pekerja dan petugas keamanan dari PT Pertamina telah diperiksa di unit 3 Satreskrim Polres Tuban. Pihak kepolisian saat ini masih mendalami kasus kebakaran lahan seluas sekitar 10 hektar tersebut.

“Kita lakukan penyelidikan awal mulai dari mana apinya, dan penyebab kebakarannya apa. Kalau memang ada yang sengaja membakar akan kita proses,” ungkap Kapolres Tuban AKBP Suryono, Jumat (8/9/2023).

Hasil keterangan sejumlah saksi, Kapolres Tuban menceritakan kronologi sementara yakni ada 3 titik awal penyebab kebakaran pada Senin (4/9/2023), sekitar pukul 11.00 Wib. Dimana, lokasi titik awal api tersebut merupakan kawasan yang terisolir dan terpagar rapi serta tidak disentuh masyarakat umum.

“Lokasinya (lahan kilang minyak, red) tidak disentuh masyarakat biasa, dan dua jam sekali ada patroli baik polsek maupun koramil, dan scurity keliling,” jelas Kapolres Tuban.

Setelah muncul api, orang nomor satu di Korps Bhayangkara Tuban itu mengaku bahwa petugas Pertamina tidak langsung melaporkan kejadian, tetapi  berupaya memadamkan api secara manual tapi tidak basa karena anginnya kencang dan cuaca panas. Sehingga, kebakaran lahan tersebut tidak bisa dihindarkan.

“Kebakaran lahan kurang lebih 10 hektar,” tambah mantan Kapolres Tuban Madiun itu.

Ia pun menegaskan penyebab kebakaran masih dilakukan penyelidikan karena lokasi itu tidak terbuka untuk umum dan tidak ada masyarakat melakukan aktivitas di sekitar titik api. Termasuk, lokasi kebakaran ini jauh dari jalan raya sehingga tidak mungkin orang masuk disini.

“Kita akan cari penyebab utamanya kok bisa terjadi muncul titik api,” terang Kapolres Tuban.

Kawasan lahan yang terbakar itu juga digunakan Pertamina untuk latihan pemadaman kebakaran. Namun, saat kejadian tersebut tidak ada yang sedang latihan.

“Titik api jauh dari tempat latihan, sangat jauh. Sebulan yang lalu ada latihan di tempat itu. Tapi pada saat sekarang gak ada,” jelas Kapolres Tuban.

Sementara itu, M. Solihin, Sr. Project Manager Early Work GRR Tuban, menyampaikan akan meningkatkan pengamanan dan memperpendek interval dalam patroli. Termasuk, sepanjang pagar akan dibuatkan parit untuk memutus api jika terjadi kebakaran nantinya.

Pemberitaan sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di lahan bekas Perhutani milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Fungsi Early Work Grass Root Refinery Tuban (GRR) Tuban, yang merupakan bagian dari area lahan proyek kilang minyak di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin siang (4/9/2023).

Kobaran api bergerak lebih cepat lantaran di kawasan bekas hutan jati tersebut terdapat banyak potongan kayu kering. Bahkan, angin kencang yang bertiup sejak siang sampai malam membuat si jago merah semakin sulit dikendalikan, dan membuat kawasan itu menjadi merah membara pada malam hari.

Baca juga : PKB Tuban Solid Menangkan Duet Anies-Cak Imin di Pilpres 2024

Baca juga : Pertamina Investigasi Pasca Kebakaran di Lahan Kilang Minyak Tuban

Puluhan mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah sampai, Selasa (5/9/2013). Beruntung tidak ada korban jiwa yang meninggal dunia dalam kebakaran hebat tersebut, tetapi material tumpukan kayu jati milik Pertamina hangus terbakar yang mengakibatkan kerugian sekitar Rp 50 miliar sampai Rp 75 miliar.

“Tidak ada korban jiwa, korban material tumpukan kayu jati diperkirakan Rp 75 miliar,” tegas Kapolsek Jenu, Polres Tuban. (rohman)

Tinggalkan Balasan