Kemiskinan Keluarga Tarsani Mengetuk Hati Dewan Tuban

Halopantura.com Tuban – Panasnya terik matahari tidak menyurutkan, Cancoko, salah satu anggota dewan Tuban untuk blusukan di perkampungan yang berada di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak. Kedatangan anggota dewan itu sambil membawa dua ekor kambing, seragam sekolah dan alat – alat sekolah, Kamis, (2/2/2017).

Dengan mobil pajero sport warna putih, anggota dewan itu menembus jalan sempit yang berada di wilayah Perhutani BKPH Merakurak, KPH Tuban untuk blusukan. Hal itu dilakukan untuk mengunjungi keluarga Tarsani (62) yang terlihat jauh dari garis kesejahtera.

Ketika berada dilokasi, Cancoko sempat mengusap air mata karena melihat kondisi rumah Tarsani yang begitu kumuh dengan ukuran sekitar sekitar 7 X 4 meter. Kondisi rumah itu berdindingkan bambu, sebagian atap dari daun jati, dan hampir roboh.

“Kita merasa prihati, karena masih ada warga yang tinggal di rumah seperti ini (kumuh, red) dan kondisi ini jauh dari kesejahteraan yang kita harapkan,” ungkap Cancoko, ketikan berada di depan rumah itu.

Rumah Tarsani yang dihuni bersama dengan istri dan kedua anaknya saat itu sedang tertutup. Karena satu keluarga lagi bekerja diladang Perhutani (persil, red) sebagai buruh tani. Serta anak pertamanya, Muhammad Wi Dapit (12), tidak masuk Sekolah Dasar (SD) karena membantu bekerja.

Selanjutnya, perangkat desa setempat mencari keluarga Tarsani yang saat itu sedang ngemes tanaman jagung (memupuk tanaman, red) dilahan milik perhutani. Dengan sepeda ontel, Tarsani bersama keluarga tiba dirumahnya dengan mengenakan baju yang terlihat kumuh dan Cancoko langsung menyapa keluarga itu untuk member bantuan.

“Bantuan ini untuk meringankan beban keluarga Tarsani. Kita juga merasa prihatin karena anak yang berusia sekolah sudah bekerja dan tidak masuk sekolah,” ungkap politisi asal Partai Demokrat itu.

Menurutnya, anak usia seperti itu wajib hukumnya untuk memperoleh pendidikan yang layak dan baik. Karena dengan pendidikan itulah, salah satu yang bisa digunakan untuk memutus kemiskinan dari keluarga tersebut.

“Kita sudah berkomunikasi dengan orang tuanya, supaya saat sekolah, anak itu tetep belajar dangan baik,” ungkap Cancoko sambil menyerahkan bantuan dua kambing dan seragam sekolah.

Pria asal Kecamatan Palang itu, menambahkan bahwa bantuan dua kambing untuk Dapit (nama panggilan Muhammad Wi Dapit, red) ini agar bisa dirawat dengan baik hingga berkembang biak. Sehingga, kedepan kambing ini bisa dijual untuk biaya atau kebutuhan sekolahnya.

“Kambing ini tolong dirawat dengan baik untuk biaya sekolah adik Dapit. Serta adik Dapit harus tetap sekolah, jangan sampai tidak masuk sekolah karena bekerja,” pesan Cancoko kepada keluarga Tarsani itu.

Kemiskinan yang menyelimuti keluarga Tarsani itu akan dikoordinasikan dengan Pemerintah setempat. Karena program pemerintah untuk mengentas kemiskinan sangat banyak dan harus tepat saran.

“Program – program pemerintah untuk mengetas kemiskinan sangat banyak dan harus tepat sasaran, jangan sampai ada temuan seperti keluarga Tarsani ini lagi. Kita juga akan komunikasi dengan Pemkab Tuban terkait program tersebut,” jelasnya. (mus/roh)

Tinggalkan Balasan