Ketua PCNU Tuban Sebut Noor Nahar Hussein Enggan Maju Pilkada 2020
halopantura.com Tuban – Ketua PCNU Kabupaten Tuban, Kiai Mustain Syukur, mulai angkat bicara terkait Pilkada Tuban yang akan digelar tahun 2020. Ia berharap kadernya bisa kembali memimpin Tuban lagi.
“Kita tetap menghendaki dari kader NU bisa menduduki Tuban satu yang akan datang, cumak siapa itu (calon yang diusung, red) belum,” ungkap Kiai Mustain Syukur, Minggu, (25/8/2019).
Menurutnya, secara resmi NU belum melakukan pertemuan untuk membahas persiapan Pilkada 2020. Sehingga, siapa calon yang akan diusung untuk maju dalam Pilkada Tuban belum ditentukan.
“Belum mengerucut, karena masih lama,” tegas Ketua PCNU Tuban.
Namun begitu, ia menyampaikan sampai saat ini telah ada kesempatan untuk kader NU yang telah mendapatkan posisi jabat agar fokus mengabdi. Seperti yang sudah menjadi anggota DPR, baik tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun RI agar tetap fokus menjalankan amanahnya.
“Itu aja yang kelihatannya sudah ada kesepakatan,” ungkap Kiai Mustain.
Bahkan ia menyampaikan, Noor Nahar Hussein yang merupakan Wakil Bupati Tuban belum punya keinginan untuk maju sebagai calon Bupati pada Pilkada 2020.
“Pak Noor Nahar kelihatan tidak menghendaki untuk maju lagi, yang saya dengar begitu. Tetapi kalau dari pak Noor Nahar sendiri belum tahu,” jelasnya.
Tetapi jika tim 9 yang terdiri dari NU dan PKB nantinya mengusung Noor Nahar untuk maju sebagai calon Bupati. Maka, pengurus dan kader NU akan mendukung penuh.
“Kesepakatan atau keputusan dari tim sembilan akan kita dukung penuh,” tegas Kiai Mustain.
Menanggapi hal itu, Ketua DPC PKB Tuban Noor Nahar Hussein menyampaikan, sejauh ini telah ada 6 sampai 10 kandidat. Tetapi siapa nantinya yang akan diusung untuk maju sebagai calon Bupati belum mengerucut.
“Calonya termasuk saya, karena saya ketuanya kok,” jelas Noor Nahar Hussein.
Terkait kesiapannya, ia menjelaskan untuk maju atau tidak itu dilihat dulu nanti. Karena waktu pelaksanaan Pilkada masih lama.
“Ini belum waktunya. Kok ditanya enggan atau tidak, yang jelas kami ini kan alat politiknya NU. Jadi nanti yang bicara politik ya PKB,” pungkasnya. (rohman)
menarik ini