Kewaspadaan Sri Mulyani Terhadap Ekonomi Global

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah tetap waspada dan terus memantau perkembangan situasi global dan kondisi perekonomian.

Bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pemerintah tetap mewaspadai ketidakpastian global.

Seperti perkembangan perang dagang Amerika Serikat dengan China, Eropa, dan negara lain. Perkembangan kebijakan kenaikan suku bunga Fed Fund Rate dan pengetatan likuiditas, dinamika harga minyak dunia, perkembangan krisis di negara-negara emerging.

“Dan kondisi geopolitik di seluruh kawasan yang memiliki potensi spillover (efek pengaruh dan penularan) yang signifikan,” kata Sri Mulyani seperti yang dikutip dari laman Facebook resminya, Jakarta, Minggu (16/9/2018).

Bank Indonesia, kata Sri Mulyani, bertanggung jawab menjalankan kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas harga dan nilai tukar, dan OJK serta LPS yang menjaga kesehatan sektor keuangan dan perbankan. Pemerintah akan terus menjaga perekonomian melalui kebijakan fiskal dan kebijakan sektor ritel lainnya.

“Kerja sama dan kepercayaan dunia usaha juga sangat penting dalam menjaga perekonomian Indonesia untuk terus dapat maju di tengah gelombang pasang dunia,” tambah dia .

Selain itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan pemerintah akan memonitor dampak dari kebijakan yang telah diambil, misalnya kebijakan pengedalian impor, penundaan proyek, dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi.

Menurut dia, upaya meminimalkan dampak negatif dilakukan dengan memacu sumber pertumbuhan lain, seperti investasi dalam negeri.

Adapun, setiap kebijakan dan tindakan korektif untuk menyelesaikan suatu masalah, pasti memiliki dampak yang kadang tidak mudah. Namun pemerintah tidak akan segan mengambil kebijakan untuk melindungi kepentingan perekonomian dan kepentingan bersama.

Pemerintah juga akan senantiasa menyesuaikan bauran kebijakan sesuai dengan perkembangan yang terjadi, fleksibilitas dan pragmatisme diperlukan pada saat negara menghadapi ketidakpastian tinggi.

“Namun fokus pemerintah akan tetap sama, yaitu bagaimana terus membangun fondasi ekonomi yang makin kokoh dan terus berupaya melindungi dan memperkuat kelompok masyarakat yang paling rentan dan miskin,” tutup dia. (hek/fdl)

sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4214180/kewaspadaan-sri-mulyani-cs-terhadap-ekonomi-global

Tinggalkan Balasan