Komando Armada II TNI AL Gelar Simulasi Perang Laut di Tuban

halopantura.com Tuban – Komando Armada II TNI AL menggelar Latihan Operasi Peperangan Laut Khusus di wilayah perairan Kabupaten Tuban tepatnya di Dermaga 5 PT. TPPI Tuban, Rabu (27/08/2020).

Dari atas KRI dr. Soeharso – 990, Panglima Koarmada II, Laksamana Muda TNI Herru Kusmanto, SE., MM.,dan Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, menyaksikan ketangkasan 361 personil dan sejumlah alat tempur TNI AL dalam melakukan simulasi perang laut.

Pangkoarmada II, Laksamana Muda Herru Kusmanto mengungkapkan latihan Operasi Peperangan Laut Khusus menjadi latihan puncak Kopaska. Berbagai strategi dan pengetahuan yang telah diajarkan, diterapkan dalam latihan ini antara lain Combat Diver, Combat Freefall dan Combat Raiding Rubber Craft.

“Pelatihan juga memperhatikan penerapan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya,” terangnya.

Dipilihnya perairan di sekitar TPPI Tuban, lanjut Herru Kusmanto, sebagai bentuk pengamanan objek vital nasional. Sekaligus menjalin koordinasi terkait pengamanan bagi petugas keamanan di TPPI Tuban.

Skenario yang digunakan terjadi perebutan kembali wilayah NKRI oleh tim Kopaska dari musuh. Pelatihan ini mencakup 4 dimensi, yaitu udara, laut, air, maupun daratan.

“Konsep operasi khusus ini dilaksanakan dengan tingkat kerahasiaan tinggi,” ungkapnya.

Pelatihan operasi perang laut diharapkan meningkatkan jaminan keamanan terhadap sejumlah objek vital milik negara. Juga memberikan rasa aman bagi masyarakat di Kabupaten Tuban dengan melakukan patroli laut secara rutin.

“Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan pelatihan ini,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Produksi dan Manajemen PT TPPI Tuban, Erwin Widiarta berterimakasih pada TNI AL yang telah memilih kawasan sekitar TPPI Tuban sebagai lokasi pelatihan. PT TPPI mendukung penuh pelaksanaan pelatihan, mulai dari akomodasi maupun fasilitas penunjang lainnya.

Di samping itu, latihan ini semakin menguatkan keamanan dalam menjaga objek vital milik negara. Jaminan keamanan dan ketertiban sangat diperlukan dalam menujang produksi.

“Mengingat industri migas menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang sangat diharapkan,” ujarnya.

Kedepannya, PT TPPI akan menyelenggarakan program peningkatan pengamanan yang melibatkan Pemkab Tuban, Polres Tuban maupun Kodim 0811/Tuban.

Erwin Widiarta menambahkan saat ini PT TPPI Tuban tengah mengembangkan proyek peningkatan kapasitas kilang. Salah satunya unit aromatik yang memproduksi parasilin, yang semula memproduksi 600 ribu ton ditingkatkan menjadi 780 ribu ton.

Juga tengah dikerjakan proyek jangka panjang dibawah kewenangan Pertamina berupa pabrik Olefin yang ditargetkan rampung tahun 2024.

“Peningkatan produksi mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi migas,” jelasnya.

Hadir pula pada kegiatan ini Komandan Kodim 0811/Tuban, Letkol Inf Viliala Romadhon, sejumlah pejabat Komando Armada II TNI AL, General Manager PT TPPI Tuban, Sugeng Firmanto didampingi pegawai PT TPPI Tuban lainnya. (at/roh)

Tinggalkan Balasan