Kompetisi Bedug Ramadan Wujud Kebersamaan
halopantura.com Mojokerto – Kompetisi bedug dadakan yang digelar di Mojokerto Jawa Timur sebagai mewujudkan kebersamaan karena melibatkan tokoh lintas iman, Sabtu (8/4/2023).
Kompetisi bedug dadakan itu digelar di Masjid Roudhotul Jannah Surodinawan Kota Mojokerto oleh Sahabat Sosial Berbagi dan perusahaan air minum Cleo.
Ada belasan peserta yang ikut kompetisi bedug dadakan tersebut. Tiap peserta menampilkan keunikan dalam menabuh bedug dengan gaya dan kreativitas masing-masing. Acara pun berlangsung meriah.
Sejumlah tokoh lintas iman yang hadir di acara itu terlihat terpukau dan mengagumi kesenian tradisional bernuansa Islami itu.
Salah satu peserta kompetisi bedug, Sultan Muhammad mengaku senang mengikuti kompetisi bedug dadakan di Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriah ini.
“Saya dengan 4 orang latihan selama 5 hari untuk mengikuti kompetisi bedug ini,” kata Sultan Muhammad di lokasi.
Meski tidak berhasil menjadi juara dalam kompetisi bedug itu, bagi Sultan Muhammad beserta tim-nya yang terpenting adalah pengalamannya.
“Kalah tadi, tapi gak papa buat pengamalan saja,” ujar Sultan Muhammad.
Ketua Sahabat Sosial Berbagi, Bagus Marjoki mengungkapkan terdapat belasan peserta yang turut memeriahkan kompetisi tabuh bedug di Mojokerto itu. Mereka merupakan remaja masjid yang berasal dari berbagai daerah.
“(Tabuh bedug) dilaksanakan di 100 kota salah satunya di Mojokerto,” ujarnya kepada wartawan.
Dirinya menyebut, selain untuk melestarikan kesenian tradisional, kompetisi bedug dadakan melibatkan tokoh lintas iman itu juga untuk menjaga kebersamaan
“Kesenian daerah yang lama agar muncul kembali. Kami ingin memerangi intoleransi, menjaga kebersamaan, tidak ada iri-irian antar-suku, agama dan ras,” ucapnya.
Sementara itu, menurut direktur penjualan dan distribusi, PT Sariguna Primatirta Tbk, air minum kemasan Cleo, Toto Sucartono, tabuh bedug merupakan tradisi yang harus terus dijaga.
Salah satu bentuk menjaga dan melestarikan yakni dengan mengadakan kompetisi bedug. Toto menyebut, kompetisi bedug juga identik dan khas suasana lebaran yang hanya ada setiap tahun.
“Ini tradisi yang harus dijaga, momen yang paling ditunggu anak-anak kecil dari. Dengan bedug bisa guyub dan bisa rukun,” ujar Toto. (fin/roh)