Krisis Air Bersih Mulai Melanda Tuban di Tengah Pandemi Covid-19
halopantura.com Tuban – Krisis air bersih mulai melanda di wilayah di Kabupaten Tuban di tengah Pandemi Covid-19. Melihat kondisi itu, Polres Tuban bergerak cepat dengan melakukan droping air bersih untuk masyarakat terdampak kekeringan di Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Droping air bersih tersebut bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Tuban, Palang merah Indonesia (PMI) kabupaten Tuban, dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tuban.
“Kita telah melakukan droping air bersih dan pembagian sembako di Desa Ngandong, Grabagan. Masyarakat disana mengalami kekurangan air bersih karena sumber air terbatas,” ungkap Kapolres Tuban AKBP Darman, Rabu, (13/10/2021).
Aksi droping air bersih tersebut disambut baik oleh masyarakat setempat. Termasuk, sejumlah warga juga rela mengantri membawa jurigen dan ember untuk mendapatkan air bersih yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari.
Antusiasme warga untuk mendapatkan air bersih itu disebabkan karena beberapa bulan terakhir mereka mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.
“Kali ini kita droping 40 ribu liter air bersih untuk warga Desa Ngandong,” tambah Kapolres Tuban.
Menurutnya, dengan droping air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan ini untuk meringankan beban terkait kebutuhan air bersih. Kemudian, mudah-mudahan bermanfaat dan tahun depan tak ada krisis air buat masyarakat karena sudah direncanakan disediakan pompa air dari PDAM.
“Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan mudah-mudahan bantuan air bersih ini merupakan yang terakhir, semoga tahun depan pompa air dari PDAM bisa difungsikan kembali,” jelas Kapolres Tuban.
Selain air bersih, Polres Tuban juga memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada masyarakat desa Ngandong Kecamatan. Serta memberikan imbauan agar warga tetap mematuhi prokes sesuai yakni memakai masker, rajin cuci tangan, tak berkerumun, dan lainnya.
“Jangan lupa tetap mematuhi prokes untuk mencegah penyebaran Covid-19,” jelas mantan Kapolres Sumenep itu.
Kepala desa Ngandong Suiswanto mengatakan bahwa sedikitnya ada 560 Kartu keluarga (KK) yang mengalami dampak dari kekeringan air bersih yang melanda tahun ini.
“Disini ada sekitar 560 KK yang terdampak kekeringan, Kami beserta warga desa sangat berterima kasih atas bantuan air bersih dari polres Tuban” ujar Suiswanto
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa sebenarnya ada aliran air dari PDAM. Namun karena terkendala listrik akhirnya selama kurang lebih 10 bulan terakhir tidak bisa di fungsikan.
“Tahun kemarin itu ada Hippam, namun untuk 10 bulan terakhir tidak bisa beroperasi dikarenakan listriknya semakin lama semakin tidak kuat, untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari warga harus beli dengan harga 40 ribu per satu meter kubik,” jelasnya.
Sebatas diketahui, BPBD Tuban, telah memetakan sejumlah wilayah yang menjadi langganan terdampak kekeringan air bersih ketika musim kemarau. Diantaranya, di Kecamatan Parengan ada 4 desa meliputi Pacing, Brangkal, Selogabus, dan Kumpulrejo.
Kemudian di Desa Jadi, Kecamatan Semangat. Lalu di Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan. Lalu Desa Jlodro Kecamatan Kenduruan. (rohman)