Kunjungi Lapas Tuban, Napi Terorisme Noim Ba’asyir Berikan Surat ke Komisi III DPR RI

halopantura.com Tuban – Anggota Komisi 3 DPR – RI, Wihadi Wiyanto, mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kabupaten Tuban untuk dialog bersama dengan para narapidana di tempat itu. Dalam momen itu, narapidana kasus terorisme, Noim Ba’asyir, juga ikut menyampaikan pesan dan menitipkan sebuah surat kepada wakil rakyat tersebut, Selasa, (9/5/2017).

Surat tersebut ditulis Noim Ba’asyir sendiri dalam waktu semalam diatas sebuah kertas berwarna putih dengan menggunakan tinta hitam. Kemudian surat dua lembar yang poin utama berisi tentang perbedaan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia diberikan anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.

“Dasar negara Pancasila ini adalah pemikiran Soekarno aja, Pancasila tidak adil dan syariat Islam pasti adil, itu sudah terbukti. Untuk keterangan jelasnya ada didalam surat ini,” kata Noim dengan membawa surat tersebut.

Sebelum mengasihkan surat itu, Noim Ba’asyir sendiri sempat meyampaikan pesan kepada wakil rakyak bahwa dia merasa tidak bersalah. Tetapi Hakim majelis memvonis terpidana itu dengan hukuman enam tahun penjara dengan kasus terorisme.

“Saya kena enam tahun dengan tuduhan tidak salah. Itu bisa di cek kepada Hakim. Tetapi saya di paksa dan saya menerima,” keluh Noim dihadapan anggota Komisi 3 DPR RI itu.

Putusan hukuman pidana itu akan dijalani Noim selama enam tahun. Serta dirinya juga berjanji tidak akan meminta remisi hukuman dari pemerintah. Karena vonis yang dijatuhkan Hakim tidak benar.

“Saya jalani enam tahun ini dan saya tidak akan minta remisi karena saya tidak salah,” terang Noim dihadapan anggota dewan yang didampingi Kepala Lapas Tuban dan petugas.

Sementara itu, anggota dewan itu tidak mau berkomentar banyak terkait tanggapan dari surat yang diberikan oleh Noim. “ Saya no comment terkait masalah itu,” kata Wihadi Wiyanto dihadapan awak media.

Namun begitu, Wihadi Wiyanto, menjelasakn secara garis besar bahwa Lapas Tuban ini cukup baik, rapi dan nyaman. Selain itu ruangan untuk warga binaan cukup memadai dan Lapas ini terpantau bebas narkoba.

“Saya lihat sitausi kekeluargaan tejali dengan baik di dalam lapas ini. Dan itu salah satu kunci Lapas menjadi nyaman dan jauh dari hal – hal yang tidak diinginkan,” tegas Wihadi Wiyanto. (rohman)

Tinggalkan Balasan