Kurang Air, Puluhan Hektar Padi di Bojonegoro Mengering
halopantura.com Bojonegoro – Akibat tidak diguyur hujan selama lebih dari satu bulan terakhir, puluhan hektar tanaman padi di Desa Kendangrejo, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro mati mengering.
Kondisi ini membuat para petani gagal panen, sehingga harus menanggung kerugian yang besar mencapai jutaan rupiah.
Mengeringnya tanaman padi ini akibat kurangnya pasokan air. Sehingga dampak kekeringan membuat lebih dari 60 hektar tanaman padi yang berada dilahan tadah hujan. Tanaman padi yang seharusnya tumbuh normal justru rusak dan mengalami puso atau gagal panen.
Salah satu petani, Sunaryo menuturkan, hujan tak kunjung turun membuat tanaman padi tak dapat diselamatkan dan mati mengering. Para petani rugi besar. Sebab, setiap petak lahan seluas 100 meter persegi kerugian ditaksir mencapai dua hingga tiga juta rupiah.
“Kondisinya kering semua karena kurangnya pasokan air dan tidak ada hujan. Akibatnya ya gagal panen. Pengeluaran sudah terlanjur banyak untuk merawat tanaman padi,” katanya, Rabu (30/05/2018).
Menurut Sunaryo, besarnya biaya yang terlanjur dikeluarkan disaat masa cocok tanam dan perawatan. Seperti pengolahan lahan, pengadaan benih, pengobatan hingga pemupukan. Musibah ini membuat para petani setempat hanya bisa pasrah. Para petani berharap tahun ini tidak terjadi kemarau panjang, sehingga dapat normal kembali bercocok tanam secara normal dengan hasil panen melimpah.
“Dengan kondisi seperti ini hanya bisa pasrah, semoga tahun ini tidak terjadi kemarau panjang sehingga bisa bercocok tanam dengan normal dan hasil panen bagus dan melimpah,” imbuhnya. (luh/roh)