Kurang Pekerja, Proyek Drainase di Jalan Basra Tuban Terlambat 20 Persen

halopantura.com Tuban – Proyek renovasi trotoar dan pembuatan sumur resapan yang berada di sepanjang jalan Basuki Rahmat (Basra) Tuban terancam molor dari jadwal penyelesaian yang telah ditentukan pada 23 Desember 2018.

Hal itu disebabkan sampai saat ini progres pembangunan proyek untuk mengantasi banjir di Kota itu tidak sesuai rencana, dan mengalami keterlambatan 20 persen dari rencana awal. Kondisi tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Tuban Noor Nahar Hussein ketika meninjau progress pembangunan proyek tersebut, Senin, (19/11/2018).

“Pengerjaan proyek itu ada keterlambatan sebesar 20 persen dari jadwal pengerjaan yang telah disusun sebelumnya,” tegas Wabub Tuban didampingi Sudarmaji, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Tuban.

Keterlambatan itu ditengarai minimnya pekerja proyek. Sehingga, Wabup menginstruksikan agar adanya penambahan jumlah pekerja dan waktu pengerjaan. Serta keterlambatan yang ada juga harus segera dikejar sebelum tanggal diserah terimakan

“Jumlah pekerjanya harus ditambah, dan bisa dibuat sistem shift, yaitu pagi dan malam,” terang Wabup Tuban.

Atas temuan itu, Wabup mengingat akan segera diselesaikan sesuai jadwal, terlebih saat ini telah memasuki musim hujan. Sehingga keterlambatan tersebut harus segera diatasi agar tidak merugikan kedua belah pihak.

“Kita juga minta dengan adanya proyek itu tidak mengganggu masyarakat pengguna jalan,” tambah Wabup Tuban.

Selain itu Wabup menerangkan bahwa pembangunan drainase ini menggunakan teknik konstruksi ecodrain. Diharapkan dengan pemanfaatan teknik tersebut dapat dapat menampung jumlah air lebih banyak.

“Drainase ini dapat menyerap air dengan lebih maksimal yang nantinya berguna sebagai sumber sumur resapan. Serta trotoar juga dibangun jalur khusus untuk disabilitas,” tegas Wabup Tuban yang terpilih dua periode.

Lebih lanjut, Wabup menegaskan bahwa trotoar harus dimanfaatkan sebagai jalur pejalan kaki. Oleg karena itu, akan dilakukan pengawasan terus-menerus serta sosialisasi ke masyarakat agar menghormati hak-hak pejalan kaki dan disabilitas.

Sebatas diketahui, proyek tersebut dilakukan untuk mengatasi banjir di jalan protokol Tuban ketika musim hujan tiba. Dengan anggaran sekitar Rp 2,2 miliar yang bersumber dari Perubahan APBD Tuban.

Baca : https://www.halopantura.com/renovasi-trotoar-pemkab-tuban-kucurkan-anggaran-miliaran/

Baca : https://www.halopantura.com/proyek-renovasi-trotoar-bikin-macet-jalan-basra-tuban/

Selain itu, keberadaan proyek itu juga pernah dikeluhkan pengguna jalan, lantaran bikin mancet. Sebab, truk pengangkut limbah proyek sering di parkir di tepi jalan yang memicu kemancetan arus lalu lintas di Jalan Basra. (rohman)

Tinggalkan Balasan