Laba Turun Jadi Sorotan, Ini 5 Hal Mengejutkan Perusahaan Air Minum Tuban

halopantura.com Tuban – Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lestari Tuban, menjadi sorotan DPRD Tuban karena laporan keuangan mengalami penurunan laba di tahun 2021.

Catatan kinerja tersebut terungkap dalam sidang paripurna dewan, Kamis (23/6/2022), dengan agenda terkait penyampaian jawaban pemerintah atas laporan Banggar dan pandangan umum (PU) Fraksi-fraksi DPRD Tuban tentang pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan pemerintah daerah (APBD) di tahun 2021.

Dari sorotan itu, wartawan ini merangkum 5 hal mengejutkan terkait keberadaan PDAM Tirta Lestari Tuban, Jumat (8/7/2022). Mulai dari perusahaan mengalami penurunan laba sampai dengan setoran pendapatan asli daerah (PAD) Tuban.

1. Laba Anjlok Rp 852 Juta

Laporan laba PDAM Tirta Lestari dibawah kepemimpinan Slamet Riyadi, anjlok sampai Rp 852 juta di tahun kemarin dibandingkan tahun 2020.

Kondisi tersebut  terlihat dari laporan keuangan PDAM Tirta Lestari Tuban yang mencatatkan laba sebesar Rp 13,037 miliar di tahun 2020. Kondisi tersebut menurun dibandingkan tahun 2021 yang mendapatkan laba sebesar Rp 12,187 miliar.

“Laporan laba PDAM Tirta Lestari di tahun buku 2021 dibanding dengan tahun buku 2020 mengalami penurunan sebesar Rp 852.257.596,” ungkap Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Kamis (23/6/2022).

2. Alasan Laba Turun

Bupati menjelaskan penurunan laporan laba itu dikarenakan sejumlah hal. Diantaranya, adanya kenaikan biaya jasa pengelolaan sumber daya air oleh Perum Jasa Tirta 1 sesuai peraturan Gubernur Jatim nomor 68 tahun 2017 sebesar lebih 351 juta.

Lalu Bupati kembali menjelaskan laba tahun buku 2021 dibanding dengan tahun 2020 mengalami penurunan dikarenakan adanya kenaikan biaya penggantian water meter yang macet/rusak atau berumur tua sebanyak 3.228 unit.

Kemudian dikarenakan penurunan equitas sebesar Rp 426 juta lebih dikarenakan adanya penurunan laba bersih tahun buku 2021 dibandingkan dengan tahun buku 2022.

“Penurunan juga karena Covid-19, dan ada mesin beberapa yang rusak,” ungkap Bupati Tuban.

3. Bupati Optimis Laba Naik di Tahun 2022

Meskipun laba turun di tahun kemarin, Bupati Tuban optimis pada laporan keuangan tahun anggaran 2021 – 2022 akan mengalami peningkatan terkait laba pada PDAM Tirta Lestari. Alasannya, sejumlah kendala telah ditangani pada tahun kemarin.

“Insyaallah, di tahun 2021 – 2022 sudah dilakukan penanganan-penanganan. Insyaallah sudah ada peningkatan, kita lihat saja,” tegas Bupati Tuban.

Hal sama juga disampaikan Direktur PDAM Tirta Lestari Tuban, Slamet Riyadi. Ia mengaku bakal meningkatkan pendapatan perusahaan dengan melakukan optimalisasi operasional melalui pemasaran sambungan baru sampai efisiensi biaya.

“Meningkatkan pendapatan dengan optimalisasi operasional dengan pemasaran sambungan baru, efisiensi biaya-biaya dengan penghematan energi. Termasuk menjaring pelanggan industri,” beber Slamet Riyadi.

4. Setoran PAD PDAM Ikut Turun

Tahun kemarin menjadi tantangan tersendiri buat perusahaan air minum tersebut. Sebab, sorotan deras terus mengalir lantaran kinerja perusahaan dirasa belum maksimal oleh wakil rakyat yang berimbas laba turun.

Selain itu, realisasi setoran pendapatan asli daerah (PAD) Tuban dari perusahaan air minum tersebut juga menurun dibandingkan tahun kemarin.

Tahun kemarin perusahaan plat merah tersebut menyetor ke kas daerah sebesar Rp 7.171 miliar. Kemudian jumlah setoran di tahun ini menurun menjadi Rp 6,701 miliar.

“Setoran (PAD Tuban, red) tahun kemarin Rp 7.171 miliar, untuk tahun ini Rp 6.701miliar sesuai hasil audit. Untuk tahun depan Rp 7.590 miliar,” ungkap Slamet Riyadi, Direktur PDAM Tirta Lestari Tuban, Minggu 26 Juni 2022.

Baca juga : Vaksin Booster Jadi Syarat Keluarga Jenguk Narapidana di Lapas Tuban

Baca juga : Polisi Beberkan Ibu Rumah Tangga Curi Uang di Kios Sayuran Pasar Pramuka Tuban

5. Laporan Keuangan PDAM Diperiksa BPK

Sorotan terkait laporan keuangan perusahaan plat merah itu tidak hanya datang dari wakil rakyat. Namun, pihak Inspektorat Tuban juga ikut komentar terkait hal tersebut.

Inspektur Inspektorat Tuban Aguk Waluyo Raharjo, Selasa (29/6/2022), menjelaskan laporan keuangan PDAM Tirta Lestari Tuban diperiksa oleh akuntan publik. Selanjutnya, pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Laporan keuangan BUMD di periksa oleh akuntan publik selanjutnya diperiksa juga oleh BPK. Terhadap penurunan laba salah satu sebabnya karena ada kewajiban dari PDAM yang harus dibayar. Untuk lebih jelasnya silahkan konfirmasi ke Direktur PDAM,” pungkasnya. (rohman)

Tinggalkan Balasan