Mahasiswa Dipukul, Aksi Demo Tolak Jokowi Datang ke Tuban Ricuh

halopantura.com Tuban – Polisi membubarkan aksi demontrasi yang dilakukan aktivis mahasiswa Tuban yang tergabung dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), di depan kantor Pemkab Tuban, Kamis pagi, (8/3/2018).

Selain dibubarkan, aparat keamanan juga melakukan kekerasan dan pemukulan terhadap mahasiswa yang menyuarakan untuk menolak rencana kedatangan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Tuban.

Akibat dari tindakan brutal itu, Saipul Anwar Ketua GMNI Tuban mengalami luka ringan di bagian kepala akibat terkena pemukulan. Serta Yusron Ketua IMM Tuban mengalami dada sesak lantaran kebrutalan polisi.

“Kami menilai ada kekeresan dalam pengamanan aksi ini, sehingga ada beberapa teman kami yang mengalami sesak dan luka di kepala, kita juga akan melakukan visum,” ungkap Habib Mustofa, Ketua PMII Tuban.

Dalam aksinya mahasiswa menolak rencana kedatangan Jokowi ke Tuban karena dinilai tidak berdampak terhadap persoalan yang ada di Tuban. Seharusnya Presiden menyelesaikan persoalan yang ada di Nasional. Seperti kasus korupsi E-KTP, Konflik Agraria, kenaikan harga BBM dan persoalan UU MD3.

“Kunjungan Presiden ke Tuban tidak berpengaruh dan berdampak terhadap persolan, makanya kita menolak,” jelas Habib Mustofa.

Sementara itu rencana rombongan Presiden sampai di Pondok Langitan Tuban sekitar pukul 16.15 Wib. Selanjutnya, rombongan Presiden menuju salah satu hotel Tuban untuk makam malam dan beristirahat.

Setelah itu, Jum’at (9/3/2018) sekitar pukul 08.00 Wib rombongan menuju di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Tuban untuk penyerahan kredit usaha rakyat (KUR) dan melakukan panan raya jagung.

Kemudian rombongan Presiden melaksanakan shlolat Jum’at di Masjid Agung Tuban, dan setelah itu menuju ke Gresik. (rohman)

Suasana kericuhan aksi menolak Jokowi hadir ke Tuban.
3 Komentar
  1. Deky Basuki says

    Demonya mahasiswa BODOH…
    Jangan cuma berpendapat menolak saja tapi beri solusinya bagaimana, itu baru pintar. Saya yakin presiden akan menerima solusi itu jika baik dan bisa dilakukan. Keputusan kpl negara itu sdh melalui kajian mendalam dari staf ahlinya.

    Soal E-KTP kan sedang ditangani KPK dan dlm proses mencari bukti. Itu tidak semudah spt mahasiswa mengencani perempuan.

  2. titiw says

    Di kunjungi pak presiden bukannya seneng kok malah buat ricuh…bego2 mahasiswa Tuban…ahhh bener2 deh….

Tinggalkan Balasan