Masalah Dendam, Siswa SD Jombang Dianiaya Teman Sekelas

halopantura.com Jombang – Seorang siswa SDN di Kecamatan Mojowarno Jombang diduga dianiaya teman sekelas. Aksi penganiayaan itu terekam video dan viral di media sosial.

Video dengan durasi waktu 21 detik tersebut memperlihatkan korban dianiaya oleh teman sebayanya. Aksi penganiayaan di pinggir sungai disaksikan temannya yang lain.

Korban yang diketahui R (11), dipukul dan ditendang oleh pelaku berulang-ulang. Meski korban sudah meminta ampun, namun tak dihiraukan pelaku. Malah terus menendang sambil mengumpat.

Salah satu SDN di Kecamatan Mojowarno Jombang membenarkan kejadian tersebut.

“Kejadiannya Sabtu (24/6/2023) siang, sekitar pukul 13:00 WIB, kami mengetahui kejadian itu pada malam harinya,” kata Kepala SDN di Kecamatan Mojowarno, Moh Sidik kepada wartawan, Senin (26/6/2023).

“Saya juga mendatangi langsung ke rumah korban untuk musyawarah,” sambung dia.

Sidik menjelaskan, pelaku pemukulan itu adalah S (11), yang merupakan siswa satu kelas dengan korban. Sedangkan lokasi kejadian berjarak seratus meter di belakang sekolah.

“Sama-sama kelas 5 nya, cuma rumahnya memang beda Desa saja. Kejadiannya di luar sekolah sekitar seratus meter dari sekolahan. Sudah pulang sekolah juga, katanya diajak bermain layang-layang terus berkelahi,” kata dia.

Diungkapkan, dari pemeriksaan awal yang dilakukan, pelaku juga telah mengakui perbuatannya. Sidik menyebut, pelakunya juga hanya satu orang saja. Insiden pemukulan sendiri diduga karena dendam.

“Jadi kami pastikan itu bukan pengeroyokan, yang memukul itu S, memang ada 5-6 orang di sana, tapi yang lain melihat saja. Awalnya kemungkinan karena dendam, namanya anak kami juga tidak tahu,” tegasnya.

Atas kejadian tersebut, pihak sekolah telah memanggil kedua orang tua, korban maupun pelaku dengan tujuan untuk dimediasi dan tidak mengupayakan ke jalur hukum.

Keduanya kemudian membuat kesepakatan damai, dan orang tua pelaku akan memberikan uang santunan sebesar Rp4 juta untuk pengobatan korban dengan perjanjian tidak menuntut. Tapi masih diangsur Rp1 juta.

“Awalnya kemarin ya tidak ke hukum, karena saya kira sudah saling menerima dan selesai. Ndak tahunya sekarang viral begini,” katanya.

Sementara itu, ibu korban IH (40) mengungkapkan kondisi anaknya mengalami memar di dada, kepala bagian belakang, punggung dan leher.

“Memar biru di dada, terus di kepala itu ada benjol dan gosong-gosong, di punggungnya juga. Yang dikeluhkan itu yang di leher,” kata IH.

Meski sudah menandatangani pernyataan damai dan menerima, IH saat ini masih memikirkan kondisi anaknya yang masih merasa kesakitan. Apalagi kalau duduk, korban merasa sakit di bagian punggung.

“Anak saya masih merasa ada yang dikeluhkan mas. Mau tak bawa ke rumah sakit biar dicek rontgen dan city scan biar tau kondisinya. Tapi tidak ada uang, kemarin masih dikasih satu juta dan kata orang-orang belum cukup,” kata dia. (fin/roh)

Tinggalkan Balasan