Masalah Harga Minyak Goreng, Pendapatan Pedagang Daging Sapi di Pasar Tuban Turun
halopantura.com Tuban – Harga minyak goreng di pasar Tuban masih belum stabil. Kondisi itu berimbas pada kenaikan harga daging sapi di Tuban.
Bahkan, pendapatan pedagang juga mengalami penurunan lantaran permintaan konsumen menurun pada beberapa minggu ini. Salah satu faktornya adalah persoalan minyak goreng yang belum selesai.
Hal itu dirasakan Fauzi (55), salah satu penjual daging sapi di Pasar Baru Tuban. Ia mengaku harga daging naik juga dipicu oleh harga sapi siap potong naik.
“Harga sapi siap potong sekarang harganya 10-11 juta dulu 9-11 juta, kita jual harga daging kualitas bagus Rp 120 ribu satu kilogram, dulu ya 100-110 ribu per kilogram,” ungkap Fauzi ketika di temui di lapak Pasar Baru Tuban, Kamis (3/3/2022).
Ia mengaku profesi berjualan daging yang sudah dilakoni sejak tahun 1988 ini tidak pernah menjual daging Impor dari Australia. Salah satu alasannya karena harganya cukup tinggi dibandingkan daging sapi lokal.
“Saya tidak ambil daging impor, daging impor kalau disini itu bukan dari Australia tapi dari India. Mahal daging impor dari pada lokal kalau di Tuban,” ungkapnya.
Menurutnya, daging sapi impor dari Australia kalau di jual disini susah laku karena harganya cukup tinggi. Biasanya, daging tersebut di jual di rumah makan salah satunya untuk menu steak daging sapi.
“Daging impor yang masuk di pasar lokal Tuban ini merupakan daging dari India dan itu daging buffola (kerbau),” jelasnya.
Lebih lanjut, pedagang daging sapi berharap masalah minyak goreng harus segera ada solusi dari pemerintah dan jangan dibiarkan berlarut-larut. Kalau ini terlalu lama akan mempengaruhi sejumlah komoditi lainnya apalagi menjelang Ramadhan nanti.
“Kita berharap permasalahan ini segera ada solusi dari pemerintah, agar tidak berkelanjutan dan susah dikendalikan,” pungkasnya. (chalim/fin/roh)