Masyarakat di Sekitar Daerah Rawan Bencana Perlu Proteksi
halopantura.com Tuban – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban menggelar Pelatihan Kajian Kebutuhan Pasca Bencana (Jitupasna) Sektor Psychosocial di gedung Korpri Tuban, selama dua hari sejak Rabu sampai Kamis (03/05/2018).
Kegiatan yang diikuti sekitar 100 peserta itu di buka oleh Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein. Para peserta merupakan dari berbagai kelompok kebencanaan yang ada di Bumi Wali sebutan kota Tuban.
Wabup Tuban mengatakan dengan semboyan living harmony with disaster risk, maka masyarakat yang bermukim di daerah rawan bencana perlu mengetahui apa saja yang dilakukan terhadap bencana alam.
“Diantaranya dalam hal sebelum bencana, saat bencana, dan pasca bencana,” terang Wabup Tuban.
Mantan Ketua Dewan Tanfidziyah PCNU Tuban itu menambahkan, kajian kebutuhan tentang psychosocial kebencanaan pemenuhannya bersifat lintas sektoral. Tidak bisa BPBD saja, tetapi juga dinas lain, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Kementrian Agama, dan stakeholder terkait lainnya.
Di wilayah Kabupaten Tuban, ungkap alumni Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, kesadaran masyarakat tentang keselamatan terhadap bencana alam cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya relawan siaga bencana.
“Kabupaten Tuban juga telah terbentuk banyak Desa Tangguh Bencana (Destana), desa-desa ini nanti kita bekali bersama penanganan psychosocial pasca bencana,” kata Ketua DPC PKB Tuban.
Sementara itu, Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiyono, menyampaikan penyelenggaran Pelatihan Jitupasna ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan masyarakat, relawan, dan aparatur terkait dalam penanganan psikis yang diakibatkan bencana.
Tujuan lainnya adalah untuk membentuk jiwa dan meningkatkan pengetahuan keterampilan aparatur, masyarakat, dan relawan.
“Melalui pelatihan seperti ini akan memiliki respon tinggi terhadap penanggulangan bencana,” tutur Joko Ludiono. (mus/roh)