Memanas, Kepengurusan Partai Gerindra Tuban Terbelah
halopantura.com Tuban – Suhu diinternal kepengurusan Partai Gerindra Kabupaten Tuban memanas dan terbelah. Hal itu setelah ada 13 pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra Tuban yang memilih mengundurkan diri dari partai berlambang kepala burung Garuda itu.
Pengunduran diri para pengurus partai itu ditandai dengan pelepasan baju kebesaran partai Gerindra, dilaksanakan di salah satu rumah makan yang ada di Tuban, Kamis, (28/1/2021).
Gejolak politik itu muncul setelah adanya pergantian tongkat estafet kepemimpinan DPC Partai Gerindra Kabupaten Tuban. Dimana, jabatan Hj. Tri Astuti selaku Ketua DPC Partai Gerindra Tuban, digantikan Harry Susanto.
Harry Susanto ditunjuk sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Tuban berdasarkan Surat Keputusan (SK) partai nomor: 11-0817/Ktps/DPP-GERINDRA/2020. Kemudian, Sekretaris DPC Partai Gerindra Tuban masih dijabat Lutfi Firmansyah, dan Bendahara Abdul Nafiq.
“Kita prihatin dengan adanya SK tersebut. Ada 13 PAC dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban yang mengundurkan diri,” ungkap Mu’asyim, Ketua PAC Partai Gerindra Bangilan, Kabupaten Tuban.
Sebanyak 13 PAC yang mundur itu meliputi Kecamatan Palang, Plumpang, Widang, Soko, Grabagan, Rengel, dan Semanding. Kemudian, Kecamatan Tuban Kota, Merakurak, Kerek, Bangilan, Bancar, dan Tambakboyo.
“Kita telah sepakat mundur, dan surat pengunduran diri akan kita sampaikan ke DPC hingga pusat,” tambah Mu’asyim.
Ia menilai proses keluarnya SK tersebut tidak demokrasi dan muncul secara tiba-tiba. Termasuk, penunjukan Harry Susanto sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Tuban dinilai kurang tepat sebab dia bukan kader asli partai.
“Yang menjadi ketua bukan dari unsur kader alias impor tidak jelas siapa itu yang ditunjuk sebagai Ketua DPC Gerindra Tuban, dan (Harry Susanto, red) tidak mempunyai sedikit keringat di Gerindra Tuban,” terang Ketua DPC Partai Gerindra Bangilan.
Selian itu, para pengurus PAC melihat kepengurusan DPC Gerindra yang baru itu tidak solid karena sebagain ada yang mengundurkan diri karena hanya dicantumkan namanya dan tidak merasa dihubungi sama sekali. Atas kejadian, kader berharap pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra untuk turun ke bawah dalam rangka memberikan solusi di internal partai.
“Memohon kepada DPP Partai Gerindra untuk turun ke bawah untuk mendengarkan aspirasi kader dan pengurus Partai Gerindra Tuban,” ungkap Mu’asyim.
Mu’asyim menilai para PAC Partai Gerindra yang mundur ini tidak mendukung siapapun alias netral. Tetapi, keluarga besar Gerindra Tuban mendukung proses kepartaian yang benar dan sehat.
“Kami tidak mendukung siapapun dalam hal ini. Tetapi, kita keluarga besar Gerindra Tuban mendukung sistem kepartaian yang benar-benar sehat. Benar-benar secara mekanisme kaderisasi dan benar dalam merumuskannya,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Tuban, Luthfi Firmansyah mengaku bahwa pengunduran diri sejumlah PAC belum diketahui dan disampaikan oleh pengurus. Namun begitu, dirinya akan tetap mendengarkan aspirasi dari bawah.
“Kabar itu belum disampaikan secara resmi, dan apa yang menjadi aspirasi mereka akan kita sampaikan ke DPP,” pungkasnya. (rohman)