Menteri BUMN Berikan Tiga Penghargan Buat Semen Gresik

halopantura.com Jakarta –  Tiga penghargaan most promising company in strategic marketing and branding campaign (silver winner) dari MarkPlus Inc disabet oleh PT Semen Gresik sebagai salah satu operating company (Opco) dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan dan apresiasi terhadap BUMN yang berprestasi di levelstrategic, tactical, marketing, dan branding campaign dalam acara BUMN Marketing Day 2017 di Jakarta, Rabu kemarin, (3/5/2017).

Tiga penghargaan itu yakni silver winner untuk kategorithe most promising company in strategic marketing. Kemudian silver winner untuk kategori the most promising company in branding campaign, dan special mention in content marketing.

Pemberian penghargaan itu disampaikan langsung oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dalam tersebut. Dengan maksud bahwa penghargaan itu memotivasi para BUMN untuk semakin sadar marketing, branding, dan pelayanan konsumen

“Penghargaan ini ditujukan agar BUMN makin sadar marketing, branding, dan pelayanan konsumen. Sehingga bisa semakin memperbesar keuntungan dan dapat berkontribusi bagi kesejahteraan bangsa,” kata Rini dalam keynote speech di acara tersebut.

Mukhamad Saifudin, Direktur Komersial Semen Gresik, menerangkan bhawa penghargaan itu merupakan bukti bahwa perusahaan dapat melakukan digital transformasi dengan pendekatan marketing kepada konsumen akhir. Kerena sejak tahun 2016, perusahaan secara intens bertransformasi untuk lebih dekat dengan costumer.

“Sebelumnya ada distributor dan channel, sekarang bergeser ke end user dengan content marketing dan digital yang terarah,” tambahnya.

Melalui teknologi digital, perusahaan bisa melakukan strategi marketing dengan efisien dan efektif. Seiring dengan itu, implementasinya lebih baik dan mempercepat bisnis proses.

“Tujuan akhirnya daya saing atau competitiveness perusahaan makin meningkat,” tegasnya.

Lebih lanjut, dengan digital marketing menujukan Semen Gresik mampu mempertahankan pangsa pasar secara Nasional pada 2016. Padahal, kondisi bisnis industri semen di 2016 sangat menantang dengan pengaruh kelebihan pasokan (oversupply), banyak pendatang baru, kemudian dominasi dari manufaktur asing, serta pertumbuhan pasar yang relatif flat justru negatif.

“Kami bisa bertahan dengan market share yang sama yakni 22,6 persen untuk Semen Gresik saja,” ujarnya.

Bahkan, menurut Saifudin, lebih khusus di pasar semen di Pulau Jawa, Semen Gresik dapat melampaui marketleader. Pada 2015, Semen Gresik hanya menempatimarket leader nomor dua di Pulau Jawa.

“Tapi di 2016, kami bisa melampaui pesaing nomor satu dengan market share 37 persen. Ini bukti digital marketing dapat mendorong pangsa pasar kami,” pungkasnya. (mus/roh*)

Tinggalkan Balasan