Meski Gerbang Digembok, Merah Putih Tetap Berkibar di Kelenteng Tuban

halopantura.com Tuban – Lebih dua pekan ini, gerbang pintu masuk ke Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio Tuban masih digembok akibat konflik kepengurusan antara kubu Alim Sugiantoro dengan Mardjojo alias Tio Eng Bo. Imbasnya, aktivitas didalam kelenteng itu “mati suri” lantaran pintu masuk belum dibuka.

Namun begitu, adanya konflik kepengurusan diinternal kelenteng itu tidak mengurangi semarak semangat kemerdekaan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia.

Hal tersebut dibuktikan dari kubu Alim Sugiantoro Ketua Penilik Domisioner Kelenteng Tuban, tetap memasang puluhan bendera merah putih dan umbul-umbul di sekitar halaman kelenteng.

Pemasangan bendahara merah putih yang dilakukan umat kelenteng itu sebagai bentuk partisipasi dalam rangka menyemarakkan hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Meski ada persoalan (konflik, red) kita selalu ingat kemerdekaan yang paling penting,” ungkap Alim Sugiantoro, Senin, (17/8/2020).

Menurutnya, meskipun di kelenteng ada persoalan, tetapi HUT ke-75 RI harus tetap dihormati semua pihak. Termasuk, pemasangan bendera merah putih ini adalah wujud kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sebagai bentuk untuk mengenang jasa pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan tanah air.

“Jasa-jasa pahlawan harus dihormati dan dikenang selamanya. NKRI harga mati,” tegas Alim panggilan akrabnya.

Pada momen kemerdekaan ini, Alim berpesan kepada seluruh umat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan Bangsa Indonesia. Ia pun mengajak semua lapisan masyarakat untuk sama-sama berjuang di tengah pandemi Covid-19 supaya perekonomian kembali bangkit untuk Indonesia maju.

“Mari kita jaga tanah air Indonesia tercinta ini dengan melakukan kegiatan yang positif dan tidak melanggar hukum,” terang Alim kepada wartawan ini.

Sebatas diketahui, sampai saat ini gerbang pintu masuk ke kelenteng Tuban masih digembok baik dari dalam maupun luar oleh kubu Alim Sugiantoro dan Tio Eng Bo.

Salah satu dampak, ritual sembahyang bersama dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) YM Kongco Kwan Sing Tee Koen ke-1860 ditiadakan, Kamis, (13/8/2020). Selain itu, puluhan umat juga terpaksa menggelar ritual sembahyang bersama didepan gerbang atau trotoar TITD Kwan Sing Bio Tuban.

Bahkan, upaya Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia, Caliadi, untuk membuka gembok juga mendapat perlawanan dan diwarnai penolakan, Kamis, (13/8/2020).

Kedatangan rombongan Dirjen Bimas Buddha untuk membuka gembok dihadang didepan gerbang pintu masuk kelenteng oleh puluhan umat dari kubu Alim Sugiantoro dan kuasa hukum Bambang Djoko Santoso.

Pihak kubu Alim bersikukuh tidak mau membuka gembok karena persoalan tersebut sudah masuk ranah hukum. (rohman)

Tinggalkan Balasan