Minim Penduduk, SDN Ngrimbi 2 Jombang Hanya Dapat 4 Siswa Baru Tahun 2022
halopantura.com Jombang – Fenomena sekolah dasar atau SD negeri yang kekurangan murid pada penerimaan peserta didik baru tahun ini rupanya juga terjadi di Kabupaten Jombang.
Kali ini, lembaga sekolah dasar di wilayah perbatasan di Kabupaten Jombang Jawa Timur hanya mendapatkan 4 orang pada penerimaan peserta didik di tahun ini.
Itu adakah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngrimbi 2, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Minimnya penduduk di kawasan hutan itu berpengaruh dalam partisipasi didik siswa di sekolah itu.
Kepala sekolah Turyanti mengatakan sekolah dalam ranah pembinaannya pada periode Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 hanya mendapat murid tidak lebih dari 10 orang.
Bahkan, selain itu, proses kegiatan belajar mengajar peserta didik di lembaga yang ia pimpin harus berbagi ruang dengan kelas lain.
Letak geografis yang berbatasan dengan Kecamatan Wonosalam, penduduknya bisa dikata jarang. Anak usia belajar di kawasan sekolah di Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng pun sedikit.
Selain itu, lokasi sekolah cukup terpencil di kawasan perbukitan hutan jati menjadi dalil keterbatasan peserta didik.
“Tahun ini ada 4 siswa, tahun sebelumnya ada 10,” katanya kepada wartawan, Senin (18/7/2022).
Pun begitu, ia menyebut, penerimaan murid dari tahun ke tahun stabil. Dalam artian stabil sedikit, jarang menerima murid lebih dari 20 orang. Meskipun sekolah tunggal tapi muridnya tetap sedikit karena penduduknya sedikit.
“Generasi belajar untuk kelas satu adanya segitu,” ujar Turyanti.
Dengan keprihatinan itu, aktivitas belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Guru tetap bisa membangkitkan semangat meski dengan murid sedikit.
Setiap aktifitas di dalam dan luar ruangan, guru selalu menanyakan secara terbuka untuk menumbuhkan kompetensi siswa.
“Semangat belajar, saya lihat dari raut wajah mereka, meskipun anak desa tapi semangatnya tinggi,” kata Turyanti yang menggambarkan raut wajah anak didiknya.
Turyati menambahkan, kondisi keterbatasan ruangan kelas di sekolahnya juga membuat 37 siswa SDN Ngrimbi 2 Bareng, Kabupaten Jombang harus berbagi dengan kelas lain.
Seperti 4 siswa kelas 1 harus berbagi ruang dengan kelas 2 yang berjumlah 10 orang siswa. Kemudian 5 siswa kelas 4 juga berbagi ruang dengan kelas 5 yang memiliki 5 siswa dan 5 siswa kelas 6 juga terpaksa berbagi ruangan. Sedangkan kelas 3 yang berjumlah 8 siswa menempati ruangan sendiri.
Selain berbagi kelas, siswa di sekolah ini juga terpaksa berbagi guru. Sebab SDN Ngrimbi 2 hanya memiliki 4 orang guru kelas dan 2 orang pembimbing. Sehingga, 1 guru kerap kali bertugas mengajar untuk 2 kelas secara bersamaan. Seperti mengajar untuk kelas 1 dan 2 yang berbagi ruangan.
Kendati begitu, Turyanti mengaku tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar siswa di lembaga di bawah naungan dinas pendidikan Jombang itu.
“Kalau kegiatan sehari-hari jangan sampai mengganggu. Bapak gurunya di sini sudah berpengalaman. Jadi tetap anak-anak harus menerima target dari capaian belajar yang sudah ditentukan,” ucapnya.
Kondisi serba kekurangan di SDN Ngrimbi 2 diharapkan mendapat perhatian pemerintah. Turyanti berharap ada penambahan ruang kelas dan guru untuk menunjang pelaksanaan pendidikan.
“Harapannya pertama paling tidak ditambah gurunya. Kalau ditambah dari honorer, di sini terus terang tidak mampu dana BOS nya. Jadi kami berharap yang dari pemerintah, yang negeri atau P3K dan sebagainya,” kata dia mengakhiri.
Baca juga : Dibonceng Suami, Ibu Muda di Tuban Meninggal Ditabrak Mobil Pick Up
Baca juga : 5 Hal Jadi Perbincangan, Masyarakat Tuban Deklarasi Dukungan Ganjar Maju Capres 2024
Meski PPDB pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Jombang menetapkan Pagu sebanyak 28 siswa per kelas, pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak selain berusaha mengajar dengan baik untuk menghasilkan generasi yang baik. (fin/roh)