Monitoring CSR 2020, SIG Minta Masyarakat Penerima Program Bisa Mandiri
halopantura.com Tuban – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi atas berbagai program pemberdayaan yang dilakukan oleh Corporate Social Responcibility (CSR)-nya.
Dalam kegiatannya, perusahaan plat merah itu mengajak berbagai unsur masyarakat guna bersama-sama menyaksikan perkembangan program pemberdayaan yang di tahun 2020 lalu telah diterima oleh masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Merakurak, Kecamatan Kerek, dan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban.
Unsur masyarakat yang dimaksud adalah terdiri dari perwakilan Pemerintahan Kabupaten Tuban yang di hadiri oleh Bappeda Tuban, unsur akademisi, diwakili oleh Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban dan Universitas Sunan Bonang (Unang), ada pula Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Tuban, pemerintahan desa setempat dan Pers di Tuban.
GM of Corporate Communication PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Fardhi Sjahrul Ade, mengatakan, keterlibatan sejumlah unsur tersebut dimaksudkan, agar program yang telah digulirkan di tahun lalu, kini perkembangannya dapat dilihat langsung oleh instansi maupun unsur masyarakat yang menjaga transparansi khususnya terkait dengan pelaksanaan CSR Perusahaan, oleh karena itu dalam melakukan monitoring dan evaluasinya, SIG Pabrik Tuban selalu melibatkan dari eksternal perusahaan yang kompeten.
“Tujuan kami dalam melibatkan dari berbagai unsur dalam monitoring ini agar masyarakat benar-benar mengetahui secara langsung bahwa program-program CSR dari Semen Indonesia yang digelontorkan di wilayah sekitar dan wilayah pengembangan telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap dalam rilis Kamis, (24/2/2021).
Ia menambahkan, nilai program pemberdayaan di tahun 2020 yang disalurkan melalui Forum Masyarakat Kokoh (FMK) adalah sebesar Rp 7,1 miliar. Tentunya dengan upaya dari perusahaan ini, semoga masyarakat yang telah menerima program dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh.
“Semoga masyarakat dapat mandiri dan menyerap banyak tenaga kerja,” ungkapnya.
Menurutnya, pada tahun 2020 ada 269 kegiatan pemberdayaan masyarakat yang di support oleh perusahaan. Rinciannya, cluster pertanian ada 25 program, ternak kambing ada 84 program, unggas ada 60 program, dan ikan ada 24 program. Selain itu, ada cluster irigasi ada 7 program, kuliner ada 29 program, konveksi ada 26 program, dan cluster usaha kreatif ada 14 program.
Di salah satu lokasi pemberdayaan Program Semen Indonesia Pabrik Tuban, anggota DPRD Tuban Fahmi Fikroni mengungkapkan, sebagai perusahaan yang keberadaannya di tengah-tengah masyarakat, program pemberdayaan yang dilakukan Semen Indonesia sudah cukup baik. Beberapa kegiatan pemberdayaan juga sudah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung.
“Secara langsung warga yang terlibat dalam pemberdayaan memiliki nilai tambah, kami tadi memonitor secara langsung kepada warga yang menerima manfaat program ini. Program berjalan dengan baik dan dapat membantu ekonomi ditengan pandemi Covid-19 ,” ujar Ketua Komisi 1 DPRD Tuban tersebut.
Lebih lanjut, Anggota Dewan dari Fraksi PKB tersebut mengungkapkan, pengelolaan Program CSR yang dijalankan perusahaan juga cukup transparan dan dapat diketahui oleh masyarakat luas. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan monitoring yang melibatkan sejumlah stakeholder serta unsur masyarakat, termasuk media, Anggota Dewan, Bappeda dan akademisi.
“Kami acungi jempol soal transparansi, terbukti ada anggota dewan, ada media, Bappeda, pihak desa, dan akademisi, terlibat dalam monitoring, artinya Semen Indonesia ingin transparan dalam program pemberdayaan masyarakat, dananya berapa dan untuk apa saja tidak di tutupi,” ungkap Fikroni.
Lebih lanjut Fikroni mengatakan, selanjutnya pemerintah harus hadir dalam pemberdayaan ini. Pasalnya, embrio pemberdayaan telah dimulai oleh Semen Indonesia. Pemerintah hadir dalam mempermudah perijinan, membantu pemasaran, dan berbagai hal yang dapat membantu kemajuan pemberdayaan ini.
“Ini kita harus bersama-sama dalam memajukan pemberdayaan masyarakat ini. Akan sulit berhasil jika perusahaan, masyarakat dan unsur-unsur lain jalan sendiri-sendiri,” ujarnya.
Sementara Itu, Maimunah, perwakilan unsur akademisi mengatakan, program pemberdayaan Semen Indonesia, sudah sejalan dengan program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Dengan memberikan program pemberdayaan, masyarakat dapat berdaya dan mengembangkan usahanya sesuai dengan potensi yang ada.
“Hal ini sangat bagus, kami yakin program ini mampu menjadi sumber ekonomi dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dan kedepan kita berharap pemberdayaan ini dapat berkembang lebih baik lagi,” pungkasnya. (at/fin/roh)