Mulai Tergerus, Bupati Tuban Ajak Generasi Muda Melestarikan Kesenian Ludruk di Era Digital
halopantura.com Tuban – Kesenian ludruk saat ini sangat sulit ditemui lantaran banyak kelompok kesenian tersebut yang telah gulung tikar digerus perkembangan zaman yang kian maju atau era digital. Hal lainnya karena kesenian tersebut juga sudah sangat jarang digelar di tengah-tengah masyarakat.
Oleh sebab itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky ajak generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kesenian ludruk di era digital ini. Pihaknya juga berkomitmen untuk turut mempromosikan kesenian ludruk agar digemari generasi milenial dan harapannya ludruk juga digemari di mancanegara.
“Ini menjadi kesenian khas Jawa Timur yang harus dilestarikan,” ungkapnya, Jumat (26/8/2022).
Menurutnya, pelestarian budaya Jawa dimaksudkan untuk membentuk karakter masyarakat Kabupaten Tuban. Khususnya generasi muda, akan menjadi pondasi budi pekerti luhur ditengah gempuran budaya asing.
“Sebagai upaya merawat Kebhinnekaan melalui seni budaya,” ungkapnya.
Selain kesenian Ludruk, pada peringatan Hari Kemerdekaan tahun ini Pemkab Tuban juga menyelenggarakan kesenian lainnya yaitu Pentas Wayang Kulit di kecamatan Tambakboyo dan Pentas Sandur di Semanding.
Mas Lindra menjelaskan pertunjukan kesenian sengaja diselenggarakan tidak di pusat kota Tuban. Tujuannya, agar seluruh masyarakat di berbagai kecamatan dapat merasakan semarak peringatan HUT kemerdekaan RI tahun ini.
Baca juga : Momen Kemerdekaan ke-77, Hj. Haeny Kembali Gelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI buat Masyarakat Tuban
Baca juga : P-APBD 2022, Bupati Tuban Siapkan Anggaran Rp 80 Miliar untuk Percepatan Pembangunan
Tidak hanya itu, berbagai kegiatan yang diselenggarakan pemerintah mampu mendukung peningkatan perekonomian masyarakat desa.
“Hal itu selaras dengan visi Mbangun Deso Nata Kutho dan program One Village One Product,” pungkasnya. (rohman)