Pantang Menyerah, Mbah Tandur Lansia Mandiri Ditengah Keterbatasan
halopantura.com Bojonegoro – Sorang nenek bernama mbah Tandur tinggal sebatangkara di sebuah rumah berukuran kurang lebih 30 meter persegi yang terbuat dari bambu. Kerana rumahnya yang kecil, nenek tersebut tinggal bercampur dengan ayam pliharaanya, dan dapurpun bercampur dengan ruang tamu.
Bahkan, kamar tidur jadi satu bersebelahan dengan tempat memasak tanpa pembatas. Kondisi itu membuat pengapnya udara sangat di rumah Mbah tandur yang tanpa jendela dan berlantaikan tanah itu.
Kalau hujan deras pun basah kuyup karena dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah tua.
Meski usianya yang senja mbah Tandur yang tinggal di Rt 14/Rw 03 Dukuh Gempol Desa Mayangrejo Kecamatan Kalitidu kabupaten Bojonegoro itu sangat mandiri, pekerjaan Setiap harinya “Ngangsak Gabah” (mengais gabah di sawah yang panen).
Walau dirinya tidak pernah di perhatikan oleh Pemerintah Daerah maupun oleh Desa, mbah Tandur tetap semangat “ngangsak” di usianya yang sudah tidak muda lagi.
Akibat rutinitasnya, tetanga mbah Tandur saja sering tidak menjumpai mbah Tandur mengangur di rumah, karena mbah Tandur sering “Ngangsak” di sawah saat subuh sudah berangkat, dan petang baru pulang.
“Kalau jam-jam begini mbah tandur,jarang di rumah,”ujar tetanga samping rumahnya Senin (29/01/2018).
Ketika media menyampaikan maksud tujuan, Parji Tetanga mbah Tandur mengatakan dan membenarkan Informasi, kalau mbah Tandur tidak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah maupun dari Desa.
“Iya benar mas kasian dia, seingat saya dia dapat dari pemerintah Daerah itu beras raskin dan jamban mas, tapi di Mayangrejo raskin dan jamban yang kaya-kaya kan juga dapat kan?,”ujarnya.
Mbah Tandur memang secara fisik walau kecil dan kurus memang sedikit lincah dan sehat. Dia lupa tanggal dan tahun kelahirannya, berjalanya sedikit bungkuk.
Ketika di temui Awak media dia membenarkan kalau dia tidak pernah dapat bantuan bedah rumah maupun modal pemberdayaan lansia. Keinginanya Kalau diberi modal oleh pemerintah daerah mbah Tandur pingin ternak kambing atau minimal seperti mereka yang dekat dekat dengan perangkat Desa rumahnya bisa di bedah.
“Masak yang kaya dan dekat dengan perangkat pemerintah Desa saja rumahnya di Bedah, saya tidak pernah dapat le,” ujarnya penuh mengiba.
Secara terpisah Sekdes Suliyanto membenarkan kondisi tersebut dan mbah Tandur dari 8 Tahun lalu, pihak Desa sudah menyodorkan ke pemerintah daerah agar di libatkan program bedah rumah, tapi sampai sekarang tidak ada realisasi. Yang ada realisasi itu ada bedah rumah dari Kodim 0813 itupun ada hanya ada dua orang yang di tunjuk oleh Kodim 0813 (Koramil) itu pun 7 tahun lalu.
“Mbah Tandur ini sudah kita sodorkan 8 tahun lalu pada Pemerintah Daerah, namun Sampai sekarang tidak pernah ada realisasi mas.” pungkas Sekdes Mayangrejo. (dian/roh)