Paranormal Dibacok Pasien, Perhiasan Emas Raib
halopantura.com Tuban – Perampokan sadis di bulan Ramadhan terjadi di Desa Temayang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Korban Karmijah (72) yang bekerja sebagai paranormal di desa setempat, harus terkapar bersimbah darah dan kelung emas yang dipakai raib digondol pelaku, Sabtu, (3/6/2017).
Korban mengalami luka serius di bagian kepala akibat sabetan celurit yang dilakukan oleh Surti (nama samaran, red) berusia 49 tahun warga Desa Sobontoro, Kecamatan Tambakboyo, Tuban. Hingga akhirnya, korban dilarikan di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
“Mbok Karmijah terlah dibawa di rumah sakit,” terang Warni, pembantu korban ketika ditemui dilokasi kejadian.
Kejadian itu bermula saat pelaku yang merupakan pasien korban datang kerumah Kerek untuk meminta bantuan. Pelaku dikalangan korban juga dikenal sebagai pasien yang sering minta bantuan kepada mbok Karmijah.
Selanjutnya, sekitar pukul 07.00 Wib pelaku melihat korban dalam keadaan seorang diri yang berada didalam rumah. Melihat kesempatan itu, pelaku melakukan aksinya dengan mengambil barang berharga milik korban, tetapi korban diduga sempat melawan hingga akhirnya terkapar dilantai dengan luka serius.
“Saya tadi pas ikut pengobatan gratis, terus dipanggil tetangga, bahwa mbah Karmijah sudah berdarah di lantai dengan kondisi sudah luka,” jelas Warni.
Dalam kejadian tersebut, menurut keterangan saksi bahwa kalung emas milik korban seberat 48 gram ikut hilang. Kemudian keluarga korban melaporkan kejadian itu di Polsek setempat.
Mengetahui adanya kejadaian itu, anggota langsung mendatangi rumah korban dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. Hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap tanpa perlawanan.
“Tersangka seorang perempuan dan masih menjalani pemeriksaan,” terang AKP Elis Suedayati, Kasubbag Humas Polres Tuban.
Selain pelaku, anggota juga mengamankan barang bukti berupa sebilah celurit dan batang kayu jati yang dipakai untuk menganiaya korban. Serta satu bantal ungu penuh darah juga ikut diamankan anggota untuk proses penyelidikan.
“Barang bukti kita amankan untuk mengetahui motif pelaku melakukan itu,” terang AKP Elis. (mus/roh)