Pasca Pemakaman PDP, Warga Temukan APD Tergeletak di Sekitar Makam

halopantura.com Tuban – Seorang perawat yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 asal Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, meninggal dunia, Senin sore, (6/4/2020). Pria tersebut meninggal setalah menjalani perawatan medis di ruang isolasi RSUD dr Koesma Tuban.

Meskipun hasil swab belum keluar apakah penyebab kematian itu karena terpapar virus corona atau tidak. Tetapi pada malam harinya jenazah itu langsung dimakamkan sesuai protokol pasien Covid-19.

Jenazah dikebumikan di Tempat Pemakaman Islam di Bejagung Lor, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Proses pemakaman dilakukan oleh petugas RSUD dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban. Mereka menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan memakamkan jenazah sesuai protap yang berlaku.

Pasca proses pemakaman, sejumlah masyarakat dihebohkan dengan penemuan baju APD lengkap yang tergeletak berada di sekitar pintu masuk area makam, Selasa pagi, (7/4/2020).

“Pagi hari warga menemukan baju APD dan membuat masyarakat resah,” ungkap Aang Suttan Kepala Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban.

Namun begitu, ia menjelaskan menjelang proses pemakaman tidak ada warga yang berani menjadi petugas pemakaman. Sehingga pihak desa minta bantuan BPBD Tuban dan proses pemakaman berjalan lancar hingga selesai.

“Proses pemakaman berjalan lancar, tapi pagi harinya warga menemukan baju APD di depan sekitar pintu makam,” tegas Kades Bejagung itu.

Ia menambahkan temuan baju tersebut membuat masyarakat resah dan panik. Sehingga pihak desa segera menghubungi BPBD Tuban agar APD tersebut diambil hingga dilakukan penyemprotan cairan disinfektan menggunakan mobil damkar di sekitar area makam.

“APD sudah diambil dan petugas telah melakukan penyemprotan disinfektan,” jelasnya.

Sementara itu, pihak BPBD Tuban membenarkan jika ada APD yang tertinggal usai proses pemakaman. Tetapi baju itu diakui tidak digunakan dalam proses pemakaman bagi warga yang meninggal dalam status PDP Covid-19.

“APD itu bukan dipakai petugas yang memakamkan,” ungkap Yudi Irwanto Kepala Pelaksana BPBD Tuban.

Ia menjelaskan, usai pemakaman teman-teman langsung naik mobil ambulance menuju RSUD dr Koesma Tuban. Sesampai di rumah sakit mereka langsung disemprot cairan disinfektan dan APD dilepas.

“APD yang tertinggal itu bukan yang di pakai rekan-rekan atau teman-teman dalam proses pemakaman. Sekarang sudah diamankan,” tegas Yudi Irwanto.

Lebih lanjut, setelah itu petugas BPBD Tuban langsung melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar lokasi makam. Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman buat masyarakat.

“Kita telah melakukan penyemprotan disinfektan guna memberikan rasa aman dan tenteram bagi masyarakat, setalah ada pemakaman pasien PDP,” terangnya.

Sebatas diketahui, sebelum meninggal pasien itu memiliki riwayat pernah menjalani pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di Asrama Haji Surabaya.

Usai pelatihan, perawat itu mengalami sakit dan dirawat dalam status PDP Covid-19 di RSUD dr Koesma Tuban. Hingga akhirnya pesien meninggal dan hasil tes swab belum diketahui. (rohman)

Tinggalkan Balasan