Pasca Pemilu 2019, Aktivis Pondok Keadilan Soroti Politik Uang

halopantura.com Bangkalan – Tahap pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 memang telah dilaksanakan empat bulan yang lalu. Pasca pemungutan suara, dilanjutkan dengan tahap penghitungan dan penetapan hasil Pemilu.

Ketika hasil pemilu secara resmi telah ditetapkan oleh KPU, muncul beberapa pihak yang protes dan berujung pada proses gugatan di Bawaslu, Pengadilan dan bahkan sampai pada proses di Mahkamah Konstitusi (MK). Diantara yang menjadi alasan dari pihak-pihak yang menggugat hasil pemilu yang telah ditetapkan oleh KPU yaitu mempersoalkan kejanggalan-kejanggalan seputar DPT, adanya money politik, terjadinya perubahan suara dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang menjadi alasan dari para pihak yang menggugat hasil pemilu.

Melihat hal itu para aktivis yang tergabung dalam perkumpulan Pondok Keadilan, menggelar evaluasi penyelenggaraan Pemilu 2019, dilaksanakan di aula Pondok Keadilan Bangkalan, Rabu, (21/8/2019).

Acara penuh khazanah ilmu itu menghadirkan salah satu anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jawa Timur yakni Poernomo Satriso Pringgodigdo.

Komisioner Bawaslu yang akrab dipanggil Cak Poe ini menyampaikan beberapa hal, khususnya terkait politik uang dalam pemilu serentak 2019.

“Penyelenggaraan Pemilu 2019 kemarin soal Money Politik masih saja terjadi, dan terjadinya money politik ini disebabkan oleh keterbatasan pihak penyelenggara dan kurangnya pro aktif dari masyarakat sendiri,” ungkapnya mengawali diskusi.

Melihat persoalan itu, Fauzin Direktur Pondok Keadilan menyampaikan beberapa hal. Seperti terjadinya money politik dalam Pemilu 2019 adalah bukti masih lemahnya Pendidikan politik bagi masyarakat sipil. Hal ini dikarenakan pihak-pihak yang seharusnya punya tanggung jawab untuk memberikan Pendidikan politik ternyata tidak secara sungguh-sungguh menjalankan tanggung jawab tersebut.

“Sepanjang Pendidikan politik ini belum dilaksanakan secara sungguh-sungguh, maka perbuatan-perbuatan yang merusak proses demokrasi masih akan terus berlanjut,” tegas Fauzin. (Izzul Islam Bangkalan)

Tinggalkan Balasan