Pasien Terjatuh, RSUD dr. Koesma Tuban Sebut Pasien Melanggar SOP

halopantura.com Tuban – Kondisi Siti Rodiyah (22) asal Desa atau Kecamatan Plumpang, Tuban, pasien meninggal tak wajar setelah menjalani operasi ceasear diduga karena terjatuh dari kamar observasi ditepis pihak RSUD dr. Koesma Tuban. Hal itu disampaikan dalam jumpa pers, Senin, (15/1/2017).

Korban dinilai rumah sakit telah melanggar Standar Operating Procedure (SOP) saat diruang obeservasi dengan turun sendiri dari tempat tidur. Kemudian berjalan keluar setelah beberapa jam menjalani operasi.

“Pasien itu turun sendiri dari tempat tidur, kemudian berjalan keluar sekitar 1,5 meter sambil memegang infus, dan saat itu pasien tidak kuat (dalam kondisi duduk, red). Jika terjatuh maka pengaman kamar pasti rusak, itu tidak rusak,” jelas dr. Saiful Hadi, Direktur RSUD dr. Koesma Tuban.

Baca : https://www.halopantura.com/paska-operasi-ceasar-pasien-rsud-dr-koesma-tuban-meninggal-terjatuh/

Bidan dibantu suami pasien langsung mengangkat pasien itu untuk kembali ke tempat tidur. Serta selama perawatan, perawat yang menjaganya juga mengedukasi pasien agar tidak bergerak dan memencet tombol atau berteriak ketika membutuhkan sesuatu.

“Pasien memaksa turun hanya beberapa jam setelah operasi karena ingin ditunggui keluarga, padahal SOP nya itu tidak boleh,” jelas Saiful.

Setelah terjatuh, pasien kemudian kembali dibaringkan ke tempat tidur. Antara jam 12.30, pasien merasa gelisah dan dilakukan pemeriksaan. Ternyata hemoglobin pasien terus menurun.

“Diperiksa, ternyata ada gumpalan darah di rahim pasien,” ujar mantan Kepala Dinas Kesehatan.

Operasi kedua kembali dilakukan, untuk mengeluarkan gumpalan darah dan memotong rahim pasien karena ada kelainan. Apabila tidak dioperasi, pasien akan semakin kehilangan banyak darah dan mengancam nyawanya.

“Operasi besar dua kali di perbolehkan karena ini adalah emergency dan mengancam nyawa pasien. Tentu setelah kami mendapat persetujuan keluarga,” jelas Saiful.

Lebih lanjut pihak rumah sakit juga mengaku selama operasi kedua berjalan sesuai SOP dan penanganan memang sangat cepat di UGD. Karena pasien banyak kehilangan darah sehingga nyawa tidak bisa diselamatkan.

“Jadi pasien meninggal dunia bukan karena terjatuh,” tegas Saiful. (rohman)

Tinggalkan Balasan