Paska Jembatan Ambruk, Petakan Jalur Mudik Lebaran Rawan Kemacetan

halopantura.com Bojonegoro – Pasca ambruknya salah satu dari dua jembatan, yang menghubungkan Kecamatan Widang Kabupaten Tuban dan Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan, yang merupakan jalur utama kendaraan yang hendak menuju jalur pantura, pada Selasa (17/04/2018) lalu, membuat Satuan Lalu-lintas Polres Bojonegoro, kembali memetakan titik-titik rawan kemacetan, jalur mudik lebaran.

Kasat Lantas Polres Bojonegoro, AKP Aris Budi Sutrisno memastikan 10 hari sebelum lebaran jembatan sudah dapat diperbaiki tetapi selama pengalihan arus dan sebagai langkah antisipatif segera dibuat karena mengingat pelaksanaan arus mudik dan arus balik lebaran 2018, tinggal 2 bulan lagi.

Sebagaimana diketahui, sehari setelah peristiwa tersebut, seluruh kendaraan besar atau yang bermuatan berat dari arah Surabaya yang hendak menuju Tuban atau Semarang, oleh petugas dialihkan jalurnya melewati jalan raya Babat-Bojonegoro. Sedangkan satu jembatan Babat-Widang yang masih berfungsi, hanya diperuntukkan bagi kendaraan kecil dan sepeda motor.

AKP Aris mengungkapkan, bahwa dengan adanya pengalihan jalur tersebut, saat ini jajaran Sat Lantas Polres Bojonegoro kembali melakukan pemantauan titik-titk rawan yang berpotensi menimbulkan kemacetan, saat pelaksanaan mudik lebaran nanti sekaligus membuat perencanaan langkah-langkah antisipasi jika nantinya terjadi kemacetan.

“Kita petakan ulang, titik-titk mana saja yang berpotensi terjadi kemacetan,” jelas Kasat Lantas, Sabtu (21/04/2018).

AKP Aris, menuturkan, dengan adanya peristiwa ambruknya jembatan di Widang Tuban tersebut, jalur Babat-Bojonegoro kini menjadi jalur alternatif utama bagi kendaraan besar dari Surabaya atau Jombang, yang akan menuju Kabupaten Tuban, Semarang ataupun Jakarta. Demikian juga sebaliknya, termasuk kendaraan yang berasal dari Jawa Tengah yang hendak menuju Surabaya, khususnya yang melalui jalur Pantura, dialihkan melalui wilayah Bojonegoro.

“Saat ini kami terus melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan, Sat Lantas Polres Tuban dan Lamongan, bahkan ke Polda Jawa Tengah.” jelas AKP Aris.

Kasatlantas mengimbau kepada para pengendara dari Jawa Tengah yang hendak ke Surabaya, agar menggunakan jalur Ngawi-Nganjuk-Jombang-Mojokerto-Surabaya.

“Hal ini untuk mengalihkan kepadatan kendaraan yang hendak melintas serta guna memperlancar arus arus lalu-lintas,” terang AKP Aris.

AKP Aris menambahkan, kendaraan besar atau bermuatan berat yang hendak ke Tuban, dari arah Surabaya, sesampai di Babat dapat melewati jalan raya Kecamatan Baureno hinggga masuk Kota Bojonegoro untuk selanjutnya melalui jalur Bojonegoro- Jatirogo. Sesampai di pertigaan Ponco belok kanan menuju Kecamatan Soko, Rengel lalu pertigaan pakah lalu ke Tuban.

Sedangkan untuk jurusan Semarang atau Jakarta, dapat melalui Jalur Bojonegoro – Jatirogo Tuban, untuk selanjutnya menuju jalur Pantura di Lasem Kabupaten Rembang.

“Selain itu, para pengendara juga dapat melalui jalur Bojonegoro – Cepu – Blora, yang selanjutnya menuju jalur Pantura di Kabupaten Rembang.” imbuhnya. (luh/roh)

Tinggalkan Balasan