Patung Dewa Klenteng Masuk Pantauan Nasional, Tiga Hari Tim Kemenko Polhukam Turun di Tuban

halopantura.com Tuban – Kontroversial patung dewa Yang Mulia Kongco Kwan Sing Tee Koen yang berdiri kokoh di halaman Klenteng Tuban saat ini menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Terbukti tiga orang dari Tim Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Republik Indonesia turun di Kabupaten Tuban selama tiga hari, sejak Kamis, (10/8/2017) sampai Sabtu, (12/8/2017).

Tim tersebut terdiri dari Yusron Yunus, Ir Edison Silaen, dan Taufik Wijayoko yang tiba di Tuban, sekitar pukul 14.00 Wib. Sampai di Tuban, rombongan itu langsung mengelar pertemuan tertutup dengan Forpimda Tuban di ruangan Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Noor Nahar Hussein.

Usai melakukan rapat tertutup, mereka langsung melakukan kunjungan di Klenteng Tuban untuk melihat keberadaan patung setinggi 30,4 meter. Didalam lokasi, tim tersebut nampak melakukan dokumentasi keberadaan patung yang telah diresmikan Ketua MPR, Zulkifli Hasan.

“Kunjungan kerja ini untuk silaturahmi dengan Pemda Tuban dan mencari data,” kata Yusron Yunus ketika berada di dekat patung Klenteng Tuban.

Selanjutnya, sesuai rencana jadwal pada hari Jum’at, (11/8/2017), sekitar pukul 09.00 Wib, tim tersebut mengelar pertemuan di Kantor Pemkab Tuban. Dengan dihadiri Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tuban, pengurus Klenteng, tokoh agama dan pihak terkait lainnya.

Setelah pertemuan itu, tim Kemenko Polhukam kembali menggelar pertemua dengan Kapolres Tuban, AKBP Fadly Samad, dan Dandim 0811 Tuban, di Mapolres Tuban, sekitar pukul 13.00 Wib. Pertemuan itu berkaitan tentang pemaparan tentang isu permasalahan dan mencari langkah-langkah penyelesaiannya.

“Untuk menyikapi permasalahan itu menjadi wewenang pemerintah daerah, kita dalam rangka melaksanakan koordinasi,” jelas Yusron Yunus.

Keesokan harinya, Sabtu, (12/8/2017), rombongan Kemenko Polhukam itu dijadwalkan akan kembali ke pusat untuk menyampaikan hasil kunjungan kerjannya. “Sesuai jadwal kita tiga hari di Tuban dan hari Sabtu sudah kembali,” ungkapnya.

Sementara itu, Wabup Tuban, Noor Nahar Hussein, menyampaikan bahwa Pemkab hanya menerangkan kondisi Tuban yang sebenarnya. Serta menerangkan keadaan Tuban dan masyarakat tidak ada gejolak terkait patung tersebut.

“Kita sampaikan bahwa Tuban aman dan tidak ada gejolak, karena keberadaan patung berada di halaman Klenteng,” kata Wabup Tuban.

Baca : https://www.halopantura.com/polemik-kelahiran-patung-dewa-klenteng-tuban-mau-dibawa-kemana/

(rohman)

2 Komentar
  1. Dhani says

    Haduhhh
    Pake di tutup”in segala
    Itu kan juga bisa buat menarik orang dari luar kota buat masuk ke kota kita…
    Salah satu patung tertinggi kan???
    Bukanya di sarungin pake kain kayak gitu…
    Coba bayangi aja
    Berapa M aja kain yang di butuhin buat nutupin tu patung…
    Kalu di bagiin ke siswa siswi kita yang tidak mampu kan lumayan buat bantu mereka sekolah…
    Tolong jangan berat sepihak karena perbedaan agama
    Kita hidup di indonesi yang berbeda” agamanya
    Kita gotong royong untuk membangun kota tuban kita tercinta…

Tinggalkan Balasan