Pelanggan PKL di Alun-alun Bojonegoro Menurun

halopantura.com Bojonegoro – Beberapa minggu ini seputaran alun-alun Bojonegoro di sepanjang jalan Imam Bonjol khususnya malam hari diberlakukan parkir yang dilakukan oleh Paguyuban Bojonegoro Solid (PBS).

Masyarakat Bojonegoro yang duduk bersantai di pinggir alun-alun terpaksa harus dikenakan parkir Rp. 2.000.

Adanya parkir tersebut ternyata membawa dampak tersendiri oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan disepanjang jalan Imam bonjol. Sebab, sejak diberlakukan parkir, para pelanggan PKL yang biasa menikmati secangkir kopi diseputaran alun-alun menurun.

Hal ini dikarenakan masyarakat Bojonegoro yang hendak berduduk santai sambil menikmati secangkir kopi dialun-alun mulai enggan berdatangan.

Dampak tersebut dirasakan oleh salah satu PKL disepanjang jalan Imam bonjol yang enggan disebutkan namanya. Sejak adanya parkir tersebut, pelanggan dan omzet menurun. Jika hal ini terus terjadi, seputaran alun-alun sepanjang jalan Imam bonjol akan sepi pengunjung.

“Sekarang pelanggan menurun, para pelanggan enggan mampir karena adanya parkir itu. Kalau seperti ini terus lama-lama jualan sepi soalnya pada malas nongkrong dialun-alun karena ditarik parkir,” katanya, Senin (23/04/2018).

Menurut PKL, sebelum ada parkir, setiap hari ramai pelanggan. Bahkan tutup berjualan sampai malam. Namun, sejak adanya parkir itu, sekitar pukul 20.00 wib sudah mulai sepi. Rata-rata alasan pelanggan enggan nongkrong dikarenakan ditarik parkir. Sehingga banyak pelanggan memilih ketempat lain dibanding ditempat biasanya.

“Banyak yang beralih tempat. Alasannya rata-rata karena ditarik parkir,” ucapnya.

Selain PKL, Dampak adanya parkir juga dirasakan oleh warga. Banyak masyarakat yang mengeluhkan parkir ketika sedang duduk bersantai dialun-alun. Bahkan, warga terkejut jika seputaran alun-alun khususnya disepanjang jalan Imam bonjol sudah diberlakukan parkir.

“Lama-lama jadi malas nongkrong disini soalnya nongkrong lima menit aja sudah dikenakan parkir. Lama-lama jadi tidak nyaman, bukan karena nilai uang parkirnya tapi jadi tidak nyaman pokoknya,” ujar salah satu warga.

Warga berharap pihak Pemerintah terkait memberikan tindakan. Sebab, selama ini sudah ada parkir berlanggan dan aturan jika masyarakat asli Bojonegoro bebas biaya parkir.

“Katanya maayarakat asli bojonegoro parkirnya gratis, tapi ini kok ditarik parkir. Kan juga ada stiker parkir berlangganan juga,” ucap warga. (luh/roh)

Tinggalkan Balasan