Pelayanan Dokter RS Muhammadiyah Tuban Dikeluhkan Pasien
halopantura.com Tuban – Satu keluarga pasien yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Tuban, merasa kecewa terhadap pelayanan dari seorang oknum dokter penyakit dalam. Pasalnya, ketika memberikan pelayanan dinilai keluarga pasien tidak bisa ramah.
Hal itu disampaikan Triyanti (56), istri pasien yang saat itu berada di kamar Shofa 6 lantai 3 RS Muhammadiyah Tuban, Sabtu, (18/5/2019). Sedangkan suaminya, Supriyono (60), masih terbaring dengan mengenakan jarum infus.
“Pelayanan dari dokter penyakit dalam sangat mengecewakan,” ungkap Triyanti berada di samping suaminya.
Ia menceritakan, suaminya mengalami sakit Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang mengakibatkan kepalanya sakit, dan tidak bisa duduk. Hingga akhirnya dilarikan ke RS Muhammadiyah Tuban untuk mendapatkan perawatan medis, Selasa siang, (14/5/2019).
Sesampai di rumah sakit, keluarga pasien itu menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan Mandiri dengan memilih tambahan biaya untuk kamar VIP.
“Pakai BPJS Kesehatan,” kata Triyanti bersama putranya, Sigit Prastrio (25).
Dalam perawatannya, Supriyono (60), warga Desa Rejosari, Kecamatan Pangkal Balam, Kabupaten Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung itu, ditangani HS dokter penyakit dalam.
Dari situlah muncul persoalan, khususnya dalam pemberian pelayanan. Hingga akhirnya, keluarga pasien minta surat rujukan kepada dokter HS ke rumah sakit Angkatan Laut Surabaya.
“Saya minta agar suami dirujuk ke rumah sakit Surabaya karena sakitnya tak kunjung membaik,” katanya.
Keluarga pasien mengaku permintaan itu ditanggapi oleh dokter HS kurang baik. Dokter HS bilang tidak bisa membuat surat rujukan, tetapi bisa memberi surat keluar hari ini.
“Masak sikap dokter (HS,red) bilangnya begitu, padahal kondisi suami saya masih butuh perawatan kenapa di suruh pulang,” cerita istri pasien.
Selang dua hari, dokter HS yang menangani pasien itu diganti dengan dokter saraf. Dokter baru itu dinilai keluarga pesian lebih baik dalam memberikan pelayanan.
“Setelah dua hari dokternya diganti, dan pelayanannya lebih baik dari sebelumnya, tetapi kita tetap minta surat rujukan agar segera sembuh,” ungkapnya.
Ia pun mengaku tidak mempersoalkan fasilitas atau pelayanan keseluruhan yang ada di RS Muhammadiyah Tuban. Tetapi, sikap personal dari oknum dokter penyakit dalam yang kurang ramah bersikap dalam memberikan pelayanan.
“Keseluruhan pelayanan rumah sakit baik, tetapi ada dokter yang tidak menyenangkan,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Andika Benny, Humas RS Muhammadiyah Tuban, mengatakan persoalan itu telah dikomunikasikan dengan keluarga pasien. Serta pihaknya telah memberikan surat rujukan ke rumah sakit yang dituju.
“Surat rujukan telah diberikan, terkait persoalan dengan dokter akan kita klarifikasi terlebih dahulu dengan pihak yang bersangkutan, jawabannya Senin depan ya,” ungkap Humas RS Muhammadiyah Tuban dihadapan teman-teman media. (rohman)