Pembangunan JLS Rp 70 M, Gerindra Nilai Usulan Anggaran Fantastis

halopantura.com Tuban – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mengusulkan anggaran sekitar Rp 70 miliar untuk pembangunan fisik Jalur Lingkar Selatan (JLS) atau Ring Road di anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Tuban tahun 2019 mendatang.

Usulan itu menuai protes penolakan dari Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban, dengan menggelar demo di depan kantor Pemkab Tuban, dan DPRD, Selasa, (24/7/2018).

Baca : https://www.halopantura.com/demo-mahasiswa-aktivis-pmii-kecewa-kebijakan-dprd-tuban/

Setelah mahasiswa menolak, Partai Gerindra Tuban pun angkat bicara terkait usulan anggaran tersebut. Bahkan pengurus partai berlambang kepala burung garuda itu menilai anggaran tersebut cukup besar untuk satu item pekerjaan proyek.

“Saya kira anggaran itu cukup fantastis,” ungkap Lutfi Firmansyah, Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Tuban.

Menurutnya, besaran anggaran tersebut nantinya jelas akan berdampak terhadap pembangunan fisik yang ada di wilayah Tuban. Karena besarnya anggaran yang diusulkan untuk pembangunan fisik JLS tersebut.

“Jika anggaran itu digunakan untuk perbaikan jalan poros desa, berapa jalan poros desa yang nantinya bisa diperbaiki (secara maksimal, red). Sementara hasil reses kami banyak keluhan dari masyarakat yang jalan poros desa rusak,” terang Lutfi Firmansyah yang juga anggota Komisi D DPRD Tuban yang membidangi hal tersebut.

Terkait pembangunan proyek, ia menambahkan, dewan bersama Pemkab Tuban telah melakukan komunikasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia pada beberapa hari yang lalu.

“Kita (Komisi D DPRD, red) bersama Wabup Tuban telah melakukan kunjungan di PUPR terkait rencana pembangunan fisik jalur ring road tersebut yang menggunakan anggaran sharing antara daerah dan pusat,” jelas Lutfi panggilan akrabnya.

Lebih lanjut, bagi politisi senior Gerindra itu seharusnya Pemkab Tuban terus melakukan lobi-lobi dengan pemerintah pusat supaya (pekerjaan ring road, red) di percepat lagi. Karena kemarin pusat merencanakan akan menganggarkan di tahun 2020 mendatang.

“Kita lobi-lobi aja ke pusat dulu, jangan memakai APBD dulu. Karena itu nantinya akan berdampak pada pembangunan yang lain,” tegas Lutfi.

Sebetas diketahui, Jalur Lingkar Selatan (JLS) itu digadang-gadang akan mampu mengurai kemancetan di jalur Pantura Tuban, menekan angka kecelakaan lalu lintas, dan pengembangan kota. Ditarget proyek jalan yang memiliki panjang sekitar 14 km itu akan selesai di tahun 2021 mendatang.

Baca : https://www.halopantura.com/pemkab-tuban-usulkan-rp-70-m-untuk-pembangunan-fisik-jalur-ring-road/

Usulan anggaran Rp 70 miliar dengan ansumsi pembangunan fisik JLS sekitar 7 km atau hampir setengah jalur ring road dengan kontruksi jalan nasional. Hal itu disampaikan Sekda Tuban, Budi Wiyana. (rohman)

Tinggalkan Balasan