Pembangunan Kilang di Tuban, Warga Penggarap Lahan KLHK Bakal Terima Tali Asih

halopantura.com Tuban– PT Pertamina (Persero) bakal memberikan kompensasi berupa tali asih buat ratusan warga penggarap lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Sebab, lahan tersebut masuk dalam salah satu area penetapan lokasi (penlok) untuk rencana pembangunan proyek kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) di Tuban. Kabar itu disampikan Muslim Gunawan, Asset Management Pertamina.

“Kalau tidak ada kendala, bulan Maret tali asih buat warga penggarap lahan KLHK akan diberikan,” ungkap Muslim Gunawan dihadapan para wartawan, Selasa, (12/2/2019).

Menurutnya, lahan KLHK yang bakal digunakan untuk pembangunan kilang minyak di Tuban seluas 326 hektar dari total luas lahan yang dibutuhkan sekitar 841 hektar. Saat ini lahan tersebut masih digarap warga 766 warga dari sebanyak 1119 petak bidang tanah.

“Data penerima tali asih itu sesuai KTP, dan telah dilakukan verifikasi,” terang Muslim Gunawan.

Namun begitu, pihak Pertamina sampai saat ini belum bisa menyebutkan berapa nominal tali asih yang bakal diberikan kepada warga. Sebab, kebijakan itu menunggu keputusan Presiden.

“Berapa nominal tali asih belum kita ketahui, tetapi dana tersebut dari Pertamina. Namun nantinya yang menyerahkan tali asih kepada warga adalah KLHK,” ungkap Muslim Gunawan.

Sementara itu, Projek Koordinator NGGR Tuban, Kadek Ambarajaya berharap proses pembebasan lahan untuk pembangunan kilang minyak di Tuban berjalan lancar. Sebab, keberadaan kilang itu nantinya akan memberikan multiplier effeck buat pertumbuhan perekonomian warga, khususnya warga sekitar dan Tuban.

“Salah satu manfaatnya dengan adanya kilang adalah penyerapan tenaga kerja,” jelasnya.

Sebatas diketahui, saat ini penetapan lokasi (Penlok) pengadaan tanah untuk pembangunan kilang minyak diwilayah kecamatan Jenu telah muncul.

Dengan luas tanah untuk pembangunan kilang sekitar sekitar 841 hektar, terdiri dari lahan milik KLHK, tanah warga, dan tanah Perhutani. Berada di tiga desa yakni Desa Wadung, Sumurgeneng, dan Kaliuntu.

Baca : https://www.halopantura.com/warga-kecolongan-muncul-penlok-pengadaan-tanah-pembangunan-kilang/

Munculnya Penlok kilang itu membuat warga terkejut. Bahkan, warga bersama perangkat desa sampai saat ini bersikukuh menolak pembangunan kilang di Tuban. (rohman)

Tinggalkan Balasan