Pemkab Bojonegoro Belum Miliki Museum
halopantura.com Bojonegoro – Benda – benda peninggalan sejarah kebudayaan masa lalu yang dimiliki oleh Pemkab Bojonegoro, saat ini hanya tersimpan rapi di salah gedung Sekolah Model Terpadu (SMT) Bojonegoro.
Sedangkan sisanya di rak – rak, atau menjadi pajangan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro di jalan Teuku Umar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro Amir Sahid mengatakan, Bojonegoro sudah saatnya memiliki sebuah museum yang mampu menampung benda peninggalan sejarah tersebut.
Perhatian terhadap benda-benda bersejarah menurutnya masih kurang, hal itu tengah diperjuangkan olehnya agar masyarakat mengetahui bukti – bukti sejarah maupun kebudayaan masa lalu yang ada di kabupaten Bojonegoro.
“Kita itu belum punya tempat yang cukup bagus untuk menyimpan benda-benda peninggalan sejarah, akhirnya seperti ini kita yang menyimpan dan mengamankan,” Ucapnya seraya menunjuk rak penyimpanan.
Kata Amir, bukti – bukti kebudayaan, dan sejarah masa lalu nilainya sangat tinggi. Tidak bisa tergantikan, karena merupakan produk masa lampau, dan bukti sejarah kehidupan masa lalu.
Dia memberikan contoh sebuah kayu yang bergambar tokoh – tokoh pewayangan, yang ditemukan di sungai Bengawan solo. Itu menunjukkan dahulu pernah ada pula penyampaian cerita pewayangan menggunakan media kayu.
Benda-benda semacam itu perlu disimpan dan dipelajari sebagai bukti sejarah kebudayaan masa lalu.
Rencananya gedung budaya yang dianggarkan pada APBD 2018 akan dijadikan tempat untuk menampung benda – benda peninggalan sejarah. “Itu hasil usulan dari pegiat budaya, sudah beberapa kali FGD,” terangnya.
Gedung budaya itu diharapkan menjadi salah satu solusi kebutuhan Bojonegoro akan museum. Pasalnya dikhawatirkan benda peninggalan sejarah akan rusak dan hilang jika tidak dirawat dengan baik.
” semoga besok bisa menampung benda – benda seperti ini, karena memang butuh perhatian khusus,” pungkasnya. (dian/roh)