Pemkot Kediri Berdayakan Eks ODGJ Melalui Pelatihan

halopantura.com Kota Kediri – Beberapa bulan terakhir sebagian besar warga Kota Kediri, pasti tidak asing dengan keberadaan perempuan paruh baya yang biasanya berdiri teriak- teriak di ujung jalan Basuki Rahmad. Di depan Gedung Bank Indonesia, perempuan yang akrab dipanggil Rini, biasanya dengan penampilan seronok, mengajak bicara pengendara saat menunggu traffic light.

Namun berbeda saat kunjungan tim Dinsos, Selasa, (11/8/2020). Rini, nampak mengenakan setelan warna pink muda, dan wajah ditutup masker, tak ada lagi rok mini dan bikini, juga rambut warna merah Burgundy.

“Alhamdulillah baik,” jawabannya malu-malu ketika ditanyakan kabar.

Saat itu, Rini bersama 6 orang mantan ODGJ dari tiga kecamatan di Kota Kediri mengikuti pelatihan membuat keset dari kain perca yang diadakan oleh Dinas Sosial Kota Kediri.

Di salah satu ruangan yang ada di Dinas Sosial ini, para mantan Orang Dengan Gangguan Jiwa – ODGJ sengaja dikumpulkan untuk kemudian berlatih bersama dengan didampingi tenaga yang telah kompeten di bidangnya.

Selain Rini, ada juga Erna, perempuan 39 tahun asal Kelurahan Tempurejo yang tampak menikmati pelatihan membuat keset sambil berdendang.

Luluk Nita Kumala, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Kediri mengungkapkan salah satu alasan dibalik diselenggarakannya kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberdayakan mantan ODGJ agar tetap produktif.

“Kami mengumpulkan sejumlah ex ODGJ yang sudah pulih dan memiliki kemampuan untuk berkegiatan positif seperti pelatihan ini,” ungkapnya.

“Daripada duduk termenung di rumah dan tidak ngapa-ngapain takutnya malah terpikir masalah sebelumnya sehingga memperburuk kondisinya.,” imbuhnya.

Menurut Luluk, sebenarnya jumlah ODGJ di Kota Kediri total ada 577 orang. “Namun tidak semuanya bisa diberikan pelatihan. Hanya yang sudah stabil yang kami pilih,” terangnya.

Selanjutnya, hasil karya dari ex ODGJ ini di pasarkan melalui OPD-OPD lain, Kelurahan dan sebagainya. “Dengan bantuan dinas-dinas, kelurahan dan sebagainya hasil karya teman-teman ini dapat dikenal masyarakat, bahkan kemarin sempat menerima pesanan yang cukup banyak dari kantor dewan,” ungkap Luluk penuh semangat.

Dalam kesempatan yang sama, Luluk juga menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini Dinas Sosial ingin mengembalikan peran para ex ODGJ ini sesuai dengan semestinya di masyarakat.

“Dengan mengembalikan peran ex ODGJ setidaknya dapat meminimalisir stigma negatif di lingkungan masyarakat terhadap keberadaan ex ODGJ. Karena itu akan berpengaruh terhadap proses pemulihan kondisi psikologis mereka,” jelasnya.

Lebih lanjut ia juga berharap melalui kegiatan pemberdayaan ini, mereka mampu secara ekonomi apalagi ditengah-tengah pandemi seperti saat ini.

“Ke depan bukan hanya pelatihan pembuatan keset saja yang kami berikan, tapi kami juga sudah berkoordinasi dengan guru ketrampilan di SMK 3 untuk memberikan pelatihan pemanfaatan barang-barang bekas,” pungkasnya. (yud/fin/roh)

Tinggalkan Balasan