Pemkot Kediri Beri Santunan Keluarga TKI Meninggal di Malaysia

halopantura.com Kota Kediri – Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar berkunjung ke salah satu rumah di lingkungan RT. 12 RW. 05 Kelurahan Betet, Rabu (23/9/2020). Rumah tersebut milik Suwandi kakak kandung TKI yang meninggal di Malaysia beberapa waktu lalu.

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menyerahkan santunan untuk ahli waris almarhumah Kristinawati.

Ketika ditemui, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan mengetahui berita tersebut dari media sosial dan sudah mengupayakan berbagai cara untuk kepulangan jenazah.

“Pemerintah Kota Kediri tetap berkomitmen ingin jenazahnya dibawa pulang ke Kota Kediri supaya bisa disemayamkan disini. Namun ada beberapa hal yang menjadi catatan kami bahwa pada saat itu memang ada pandemi juga sehingga ini agak sulit untuk dilakukan. Sehingga juga cukup panjang lebar berkomunikasi dengan KJRI yang ada di Johor dan P2TKI itu,” ungkapnya.

Menurutnya, komunikasi bahkan Pemkot juga mengadakan zoom meeting juga dengan beberapa LSM yang mengurusi Almarhumah Ibu Kristinawati sama ada penanggungjawabnya disana. Memang benar Almarhumah Ibu Kristinawati ini memang dimakamkan disana atas permintaan keluarganya.

“Jadi sebenarnya mau dipulangkan sebelum masuk rumah sakit, tapi ketika sudah masuk rumah sakit lalu meninggal akhirnya diikhlaskan untuk dimakamkan disana,” jelasnya.

Dina ahli waris almarhumah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sekaligus menjelaskan latar belakang keputusan keluarga yang sepakat untuk menguburkan almarhumah Kristinawati di Malaysia.

“Terima kasih banyak untuk pihak yang ada di Malaysia yang telah membantu merawat mama saya selama sakit hingga menghembuskan nafas terakhir. Selama sakit, pihak keluarga memantau perkembangan lewat foto yang dikirimkan. Waktu krisis juga di telfon, ada juga komunitas datang kesini, dia tanya nanti kalau sewaktu-waktu tidak ada bagaimana. Dari keluarga juga sudah kesepakatan karena keterbatasan biaya, terus dengan kondisi covid seperti ini pasti juga tambah sulit prosesnya. Untuk itu kita mengikhlaskan untuk dikuburkan disana. Dan itu malah dijadikan masalah dan ada yang sampai menghujat,” paparnya.

Terakhir, Dina juga menyampaikan terima kasih atas bantuan dan respon dari Pemerintah Kota Kediri. “Terima kasih banyak Bapak Walikota sudah memperhatikan kejadian yang seperti ini, sudah sempat ramai kemarin gara-gara kasus yang seperti ini saya ucapkan terima kasih sudah mau menanggapi dengan baik dan membantu,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dari penuturan pihak keluarga, almarhumah Kristinawati sudah bekerja di Malaysia sejak Tahun 2009. Kemudian masuk rumah sakit Tanggal 1 Agustus dan Sempat dirawat selama 25 hari di RS Sultan Ismail Johor Bahru, Johor, Malaysia hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir Tanggal 25 Agustus 2020 di usia 57 tahun lantaran menderita stroke ringan.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Plt. Asisten Administrasi Umum Chevy Ning Suyudi, Camat Pesantren Eko Lukmono Hadi dan Lurah Betet Surono. (yud/fin/roh)

Tinggalkan Balasan