Pemuda Jombang Ngamuk Serang Pencari Takjil Ramadan
halopantura.com Jombang – Seorang pemuda mengamuk dan menyerang warga yang sedang berburu takjil di Pasar Ramadan kawasan Balai Desa Dukuhmojo, Mojoagung, Jombang Jawa Timur, Rabu (5/4/2023).
Akibatnya, satu orang pengunjung Pasar Ramadan bernama Cahyo Dwi Prayoga (20) mengalami luka bagian kepala dan harus dilarikan ke Puskesmas Miagan hingga dirujuk ke rumah sakit setempat.
“Kondisinya (korban) dirawat inap, luka bagian belakang kepala,” kata salah satu warga di lokasi kejadian, Muhammad Hanafi (26).
Hanafi menceritakan, peristiwa yang bikin geger warga di Pasar Ramadan itu terjadi sore jelang magrib sekitar pukul 17.00 WIB.
Saat itu, korban datang ke Pasar Ramadan di Desa Dukuhmojo dengan mengendarai sepeda motor. Korban bermaksud mencari takjil untuk berbuka puasa Ramadan.
“Tiba tiba ada seorang pria mengeroyok warga yang mau cari takjil di pedagang bakso, tiba-tiba (korban) dihantam sama batu bata merah kepalanya,” ujar warga Dusun Gedangan Desa Kedunglumpang Mojoagung ini.
Setelah melukai korban, pelaku melarikan diri alias kabur dan bersembunyi. Sementara korban, disebut Hanafi, mengalami luka di kepala bagian belakang. Lalu, ditolong warga untuk mendapat perawatan medis.
Belakangan diketahui, pemuda yang tiba-tiba mengamuk membabi buta itu bernama Mohamad Waluyo (31) warga Dusun Kemodo Utara, Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Waluyo diduga sedang mabuk.
Kepala Desa Dukuhmojo Mojoagung Nur Aini Rubai membenarkan kejadian itu. Dirinya telah mendapatkan kabar ada salah satu warganya yang mengamuk di Pasar Ramadan.
“Kita dapat kabar dari warga kalau ada salah satu warga desa Dukuhmojo tepatnya Dusun Kemodo Utara ngamuk di Pasar Ramadan,” katanya.
Waluyo mengamuk, merusak lapak pedagang dan menyerang warga. Bahkan, dikatakan Nur Aini Rubai, satu kendaraan motor juga dirusak oleh Waluyo.
“Orang naik sepeda motor pun dikejar terus dipukul. Ada sepeda scoopy (dirusak), masih belum tau sepedanya ditaruh mana, korban laporan di Polsek,” katanya.
Hanafi maupun Kades Nur Aini menduga Waluyo mengamuk secara membabi buta karena pengaruh miras (minuman keras) alias mabuk. “Ada yang bilang pelakunya mabuk,” kata Rubai. (fin/roh)