Pencarian Dihentikan, Pengemudi Perahu Penyeberangan di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Meninggal
halopantura.com Tuban – Hasil operasi Tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian korban tenggelam akibat perahu penyeberangan terbalik dan tenggelam di tengah sungai Bengawan Solo di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, membuahkan hasil. Petugas menemukan 3 korban dalam kondisi meninggal dunia, Kamis, (4/11/2021).
Salah satu korban meninggal dunia yang ditemukan di hari kedua ini adalah pengemudi atau operator perahu penyeberangan.
Pengemudi tersebut diketahui bernama Kasian (65), salah satu warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Korban itu ditemukan radius sekitar 6 kilometer dari lokasi titik awal kejadian.
Selain itu, dua korban meninggal dunia lainnya adalah Agus Tutin (23), laki-laki warga Desa Ngandong, Kecamatan Grabagan, Tuban. Serta Tora (41) pria asal Wonokerto, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
“Hasil pencarian hari ini ditemukan 3 korban meninggal dunia,” ungkap Kepala Basarnas Surabaya Hari Adi Purnomo, dilokasi kejadian.
Ia menjelaskan awalnya ada 17 korban tetapi sekarang bertambah untuk penumpang perahu penyeberangan tercatat ada 18 orang. Hasil pencarian, 10 orang ditemukan dalam kondisi selamat dan 3 orang meninggal.
“5 korban masih dalam pencarian,” terang Hari Adi Purnomo.
Proses pencarian korban tenggelam pada hari kedua ini hentikan untuk sementara waktu dan akan dilanjutkan keesokan harinya. Pasalnya, cuaca malam kurang mendukung lantaran minim penerangan.
“Dihentikan sementara besuk pagi dilanjutkan jam 06.30 Wib,” ungkap Yudi Irwanto Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban.
Lebih lanjut, pencarian hari kedua ini diperluas sampai radius 43 kilometer dari titik awal kejadian. Hal itu disampaikan Kapolda Jawa Timur Irjen Polisi Nico Afinta, ketika turun kelapangan untuk meninju lokasi musibah perahu penyeberangan yang terbalik dan tenggelam di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
“Dari perencanaan tim, pencarian dari titik sini sampai ke titik bendungan (Babat-Lamongan) kurang lebih ada 43 kilometer,” ungkap Kapolda Jatim didampingi Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Kapolres Tuban AKBP Darman, dan para PJU Polda Jatim.
Sebatas diketahui, perahu penyebrangan menggunakan mesin diesel berpenumpang 17 orang dan 10 sepeda motor terbalik dan tenggelam di sungai Bengawan Solo di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (3/11/2021) sekitar pukul 09.30 Wib.
Kejadian tersebut bermula ketika perahu penyeberangan itu bersandar dari tambangan di Dusun Gemblo, Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban.
Kemudian, perahu penumpang itu berjalan atau menyeberang menuju arah Kanor Bojonegoro. Apesnya, ketika sampai ditengah sungai Bengawan Solo mengalami oleng hingga perahunya terbalik karena derasnya arus sungai.
“Pengemudi perahu tidak mempertimbangkan arus sungai yang deras sehingga pada saat akan menyeberang perahu tersebut terbalik di tengah sungai,” jelas Kapolres Tuban AKBP Darman. (rohman)