Pengunduran Diri Ridwan Hisyam Sebagai Presidium KAHMI Jatim Terpilih Tak Diterima Akal
halopantura.com – H. M Ridwan Hisjam terpilih sebagai salah satu Presidium dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) V Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jawa Timur, digelar di hotel Kintamani, Sarangan Kabupaten Magetan. Kegiatan tersebut digelar dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan (prokes) sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona, dimulai sejak Jumat – Ahad, (30/5/2021).
H. Ridwan Hisjam atau yang akrab di sapa Mas Tatok terpilih menjadi Presidium setelah mendapatkan 21 suara atau dukungan dari Majelis Daerah KAHMI. Namun, tidak lama setelah itu anggota DPR RI itu mengundurkan diri sebagai Presidium terpilih.
Sikap mengejutkan politisi senior Partai Golkar itu mendapatkan tanggapan sejumlah pihak termasuk Kurniadi, MD KAHMI Sumenep. Ia menilai sikap tersebut tidak dapat diterima akal.
“Pengunduran diri Mas Tatok (MRH) dari Presidium KAHMI, merupakan alasan yang tidak dapat diterima akal, sehingga pengunduran dirinya patut dinyatakan di tolak,” ungkap Kurniadi, Sekretaris Penasehat MD KAHMI Kabupaten Sumenep, Selasa, (1/6/2021).
Sikap Kurniadi tersebut juga disampaikan secara tertulis kepada Organizing Committee (OC) dan Steering Committee (SC) Muswil V KAHMI Jatim. Termasuk, disampaikan kepada Presidium KAHMI Jawa Timur Terpilih, dan anggota KAHMI se-Jatim melalui aplikasi WhatsApp.
“Alasan mundur (Mas Tatok, red) belum cukup untuk mundur,” tambah Kurniadi kepada wartawan ini.
Ia mengaku telah membaca di media online obsessionnews terkait alasan pengunduran diri Mas Tatok (MRH) sebagai Presidium terpilih. Pada pokoknya, Mas Tatok mundur untuk memberi kesempatan kepada yang lebih junior untuk berkiprah di KAHMI Jatim.
“Tujuan memberi kesempatan kepada yang lebih junior, bertentangan dengan pengakuan mengenai KAHMI yang dinilainya jauh lebih kecil dari jabatan yang saat ini dimilikinya,” ungkapnya.
Sementara itu, H. M Ridwan Hisjam mengaku memilih mundur sebagai Presidium terpilih bukan karena proses di Muswil tidak sesuai Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KAHMI. Namun, ia mundur karena ingin memberikan amanah tersebut kepada yang lebih yang lebih junior.
“Ya! alasannya ingin Muswil ini bisa lebih hidup dan lebih berwarna, sehingga setelah saya terpilih sebagai presidium, saya kemudian memilih untuk mundur, dan saya menyerahkan kepengurusan yang baru ini kepada yang lebih muda atau junior saya,” ungkap Ridwan di kutip dari media online obsessionnews.
Dengan mundurnya Ridwan Hisjam, maka posisi Presidium terpilih digantikan oleh Imam Nasrullah yang berada di urutan 8 dengan mendapat 16 suara di Muswil V KAHMI Jatim. Imam Nasrullah merupakan kader Partai Golkar dan Anggota DPRD Kabupaten Ngawi.
Sebatas diketahui, Agenda Muswil V KAHMI Jatim salah satu memilih Presidium. Hasilnya, tujuh kader terbaik si hijau hitam menjadi Presidium KAHMI Jatim setelah dilakukan voting tertutup.
Meraka adalah Edi Purwanto mengantongi 25 suara. Kemudian disusul Haruna Sumitro 23 suara, Ali Mufthi 22 suara, Agung Mulyono 21 suara, Ridwan Hisyam 21 suara, Bawon Adi Yithoni 20 suara, dan Agus Machfuz 17 suara. (at/fin/roh)