Perayaan Imlek, Patung Klenteng Jadi Pilihan Spot Foto Wisatawan

halopantura.com Tuban – Dibukanya kain putih sebagai penutup patung raksasa, ternyata mampu menyedot antusias wisatawan ketikan berkunjung di Klenteng Tuban dalam rangka perayaan tahun baru imlek, Jum’at, (16/2/2018).

Tampak banyak wisatawan yang berkunjung hanya untuk berfoto atau mengabadikan momen di depan patung Dewa Yang Mulia Kongco Kwan Sing Tee Koen, berdiri megah di halaman Klenteng Tuban.

“Kita mampir di Klenteng untuk foto bersama patung sebagai kenang-kenangan,” jelas Anton salah satu wisatawan dari Surabaya.

Wisatawan lainnya juga mengaku, patung setinggi 30,4 meter yang berada di halaman belakang Klenteng ini memang bagus di abadikan untuk berfoto. Karena sebelumnya patung ini pernah di tutup dengan menggunakan kain putih.

“Patungnya cocok digunakan untuk berfoto, dulu pernah di tutup sekarang sudah terbuka,” ungkap Indah ketika berada di sekiar patung yang dulunya sempat menjadi kontroversial.

Keberadaan patung itu nampaknya mampu meningkatkan jumlah pengunjung wisatawan untuk mampir di klenteng, dibandingkan pada tahun sebelumnya disaat perayaan tahun baru imlek ini. Hal itu disampaikan oleh Gunawan Putra Wirawan, Ketua TITD Kwan Sing Bio Tuban.

“Pengunjung untuk menikmati wisata disini cukup banyak dibanding tahun sebelumnya, tadi siang aja sudah mencapai seribu orang lebih yang datang disini,” kata Gunawan Putra Wirawan.

Gunawan panggilan akrabnya mengungkapkan pengunjung yang datang disini dari berbagai daerah, termasuk Tuban sendiri. Sedangkan pengunjung untuk umat sendiri tidak begitu banyak, sekitar seratus sampai dua ratus orang.

“Pengamanan kita melibatkan anggota Polres, Kodim, dan dari pihak desa,” jelas Gunawan.

Sebatas diketahui, patung dewa berdiri kokoh di halaman Klenteng Tuban pernah menjadi polemik lantaran dibangun tanpa mengantongi izin dari pemerintah setempat, sampai saat ini belum kantongi izin.

Baca : https://www.halopantura.com/pemkab-hentikan-paksa-aktivitas-perbaikan-patung-dewa-klenteng-tuban/

Kondisi polemik meredam setelah beberapa pihak sepakat untuk patung yang mendapatkan rekor MURI sebagai patung terbesar se-Asia Tenggara itu ditutup menggunakan kain putih sepanjang 1.200 meter pada bulan Juli 2017 kemarin.

Baca : https://www.halopantura.com/masalah-patung-dewa-klenteng-mui-tuban-gelar-rapat-tertutup-bersama-bupati/

Dimana patung dewan itu dibangun dengan biaya sekitar Rp 1,5 miliar dari salah satu donatur asal kota Surabaya. Selanjutnya patung di bulan Juli 2017 diresmikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan. (rohman)

Tinggalkan Balasan